Kamis, 29 Desember 2011

wait a moment. i'm not ready at all..

Pengen 2011 segera berakhir. Kalau mem-flashback (hampir) setahun ke belakang, banyak, sangaaaaat banyak yang terjadi (ya iyalah, namanya juga idup). Jatuh bangunnya aku di 2011 ini kerasa banget. pernah ada masa2 onfire dan masa2 paling down sekalipun. LENGKAP. Tapi memang memberikan banyak sekali pelajaran dan hikmah yang berharga.

Berharga. Jadi kepikiran. Yang berharga, belum tentu bermanfaat. Sebaliknya, yang terlihat sepele ternyata bisa menghasilkan sesuatu yang besar. Berarti tidak semua yang berharga bisa menjadi manfaat. Tergantung penggunaaannya. Oke stop disini intermezonya. Lanjut.

Banyak pekerjaan yang tidak tuntas di 2011 ini.. dan sisanya saya tanggung di akhir tahun ini. Di satu sisi ingin segera meninggalkan 2011 ini, karena ternyata akhirnya tidak terlalu baik. Jika diibaratkan film, saya tidak menikmati endingnya. Tapi di sisi lain, saya belum siap juga beralih ke episode selanjutnya alias saya belum siap bertemu dengan 2012. Saya ga mau merusak episode saya yang selanjutnya hanya karena kurang matang mempersiapkannya. Huft,, *menghela nafas panjang. Ada ga ya, ruang antara 31 desember 2011 dan 1 januari 2012 dimana disitu waktu berhenti dulu? Haha, mulai ngelantur dan imajinasi konyol saya mulai jalan.

Oke. Sudahi saja. Ini lagi ga sehat. Gawat kalau diteruskan. Sampai jumpa.

Pesan buat diri sendiri: pulihkan diri, dan SEGERA buat targetan baru. 2012 harus jadi tahun yang LUAR BIASA.

Ya Allah, kalau bukan kepada-Mu, kepada siapa lagi saya bisa bergantung? Ya muqollibal quluub.. tsabit qolbi ‘ala diniik wa ‘ala thoatik..

Rabu, 21 Desember 2011

my mind di hari wisuda :)

Hari ini hari wisuda. Menyadarkanku -mahasiswi semester 5 di jurusan pendidikan akuntasi UPI- akan banyak hal. Ini sudah semester 5, dan dan waktuku di kampus mungkin tinggal sekitar 1,5 tahun lagi. Waktu berlalu begitu cepat. Dan karena sebentar lagi jadi mahasiswa tingkat akhir, jadi mulai kepikiran tentang skripsi. Haduuh,, belum kebayang..

Terpikir sekitar 2,5 tahun yang lalu, waktu masih jadi mahasiswa baru, aku excited banget sama kuliah. Apalagi aku memang suka akuntansi sewaktu masih duduk di bangku SMA. Tapi entah kenapa aku sekarang merasa dibohongi. Haha. Kenapa? Karena dulu ketika belajar akuntansi di SMA, semuanya terasa begitu mudah sehingga aku menyukai mata pelajaran itu. Apalagi cara mengajar guruku juga mengasyikkan dan mudah dimengerti sehingga mudah bagiku menyukai akuntansi hingga akhirnya aku memutuskan untuk mengambil jurusan pendidikan akuntansi. Dan kenapa pendidikan? Jujur awalnya aku ga mau jadi guru. Aku pilih yang pendidikan karena katanya profesinya bisa 2, aku tetep bisa jadi akuntan atau guru. Tergantung mau pilih yang mana. Tapi ternyata, di semester 3, aku pindah haluan. Entah kenapa, bisikan2 untuk menjadi guru muncul. Latar belakangnya simpel, aku sangat suka mengajar. Mengajar memberikan kita kesempatan untuk memberi lebih banyak kepada orang lain. Poin plusnya lagi, kita tidak hanya berbagi materi akuntansi, tapi juga nilai2 kehidupan yang bisa diberikan pada murid2 kita kelak. Apalagi melihat generasi jaman sekarang, hatiku tergerak untuk berniat memperbaiki moral2 mereka..

Tapi makin kesini, seperti yang kukatakan tadi, aku merasa dibohongi (asalnya kan mau ngomongin ini, kenapa melencengnya jauh sekali ya?). Alasannya sedikit konyol. Ternyata akuntansi yang aku pelajari di SMA barulah sebagian kecil dari mata kuliah akuntansi yang harus saya (kdang aku, kadang saya,tidak konsisten.ckck) kontrak. Jurusan saya membagi ilmu akuntansi yang harus dipelajari menjadi 6 tingkat. Akuntansi Keuangan Dasar(AKD) 1, AKD 2, Akuntansi Keungan Menengah(AKM) 1, AKM 2, Akuntansi Keuangan Lanjutan(AKL) 1, dan AKL 2. Dan kalian tau? Yang kupelajari di SMA itu baru termasuk AKD 1. Sisanya? Silakan anda pikirkan sendiri. Saya hanya bisa menguasai materi akuntansi hanya sampai AKD 2, yang lainnya wassalam deh. Yah,, ini mungkin curhat karena sedang jenuh dengan masa2 kuliah. Benar2 jenuh sampe masuk kuliah cuma buat absen doang, tapi dosen ga didengerin. Haduuuh...

Dan hal yang lebih mengejutkan lagi adalah saya malah pengen masuk jurusan PPB. Di tahun ke-3 saya tiba2 ingin pindah haluan ke jurusan PPB! Ckckck.. kadang saya juga suka ga ngerti sama pikiran saya sendiri. Haha.. alasannya? Mungkin karena aku tipe pengamat dan suka memperhatikan orang lain, jadi kayaknya asik aja mempelajari kepribadian orang. Mungkin psikologi juga menarik, tapi psikologi lebih ke analisis dari alat tes yang dicobakan ke klien, sedangkan PPB lebih kepada konselingnya yang sifatnya face to face dan konselor cenderung mendengarkan. 

Ngomong2 soal mendengar, aku orang yang sangat suka mendengarkan orang lain. Mendengar itu asik, aku bisa tau banyak hal baru dan banyak mendengar cerita pengalaman orang lain. Orang lain mungkin jenuh mendengarkan orang lama2, tapi buatku, hal itu sangat menyenangkan. Bahkan mendengar kerapkali menjadi refreshing buat otakku. Jadi adil kan? Orang lain dengan curhat dia akan merasa lebih baik, sedangkan aku, dengan mendengar aku menjadi merasa nyaman. Simbiosis mutualisme. Jadi yang saya lakukan kalau lagi stres adalah kabur ke orang yang biasanya banyak cerita dan aku dengerin sepuasnya. Haha. Menyenangkan sekali :D

Btw, ini topiknya menclok2 ya? Oke, kembali ke topik wisuda. Mau dikit di share ah tentang beberapa hal yang aku pikirkan kalau ngeliat orang wisuda..

Pertama, kalau lagi musim wisuda gini pasti ada orang yang nanya, “kabita wisuda ga?”. Atau kalo aku ngasih selamat ke yang wisuda, pasti dibilangnya “sok geura nyusul”. Kadang jadi suka mikir, dibilang mau cepet2 lulus juga ga mau juga sih.. udah terlanjur enjoy juga sama kehidupan kuliah walaupun kadang jenuh (atau takut menghadapi kehidupan setelah lulus?).. Dunia perkuliahan banyak memberikan banyak pelajaran buatku. Terutama bagaimana seorang guru itu bukan hanya mengajarkan mata pelajaran saja, tapi dia harus menjadi PENDIDIK. Sayangnya, sedikit sekali guru2 sekarang yang juga berperan sebagai seorang pendidik. Semoga kelak saya bisa menjadi seorang pendidik bagi murid2 saya kelak. Amiin.. Selain itu, banyak pula ilmu yang saya dapat dari himpunan. Saya banyak belajar bagaimana bekerjasama dengan orang lain, belajar mengerti sifat orang lain, belajar peduli dengan orang lain, belajar bertanggungjawab terhadap amanah, termasuk belajar bagaimana mengembangkan potensi diri. Banyak yang mengesankan dari kehidupan kuliah yang sulit untuk ditinggalkan..

Kedua, jadi mikir nanti abis lulus mau ngapain? Tadi ngobrol sama temen, katanya wisuda itu senengnya cuma 1 hari, abis itu pusing nyari kerjaan. Begitukah? Tapi jadi kepikiran juga sih.. abis wisuda mau ngapain. Kerjakah? Ngajarkah? Berhubung aku bukan tipe orang yang suka merencanakan sesuatu secara detail, soal kerjaan kayaknya let it flow aja. Toh yang aku kejar bukan materi. Ada “kesuksesan” lain yang mesti diraih dari sekedar meraih segepok uang. Jadi nggak terlalu khawatir soal kerjaan. Hehehe..

Ketiga, ini rada konyol sih,, kenapa cewe2 kalo wisuda mesti dandan dan pake kebaya? Udah kaya mau nikahan aja.. udah gitu, kebayanya ketutupan toga, jadi kan percuma ga keliatan bajunya jugaa.. hahaha.. “itu kan hari spesial na..” temenku seringkali berkomentar. Hehe, ga apa2 sih, tapi buat aku, ngebayangin pake toganya aja udah gerah, gimana kalo ditambah kebaya dan samping? Aduh ampun deh.. boleh ga ya kalo nanti ga ikutan wisuda?? Hahaha.. “nanti ga asik atuh, ga ada kenangannya, ga ada foto wisudanya..” lagi2 temanku berkomentar. Oke, kita sudahi saja ya, topik yang ini ngalor ngidul sekali. :P
Udahan deh kayaknya, kayaknya yang ada di kepala udah keluar semua (ngeliatin otak). Smoga ada yang bisa diambil dari tulisanku kali ini. Tetap semangat semuanya. Sudah akhir tahun, tidak ada kata terlambat untuk membuat tahun 2011 ini lebih berkesan dan bermakna. :)

Oh iya, jadi inget, kemarin ada temenku yang cerita lewat telepon, ngeluh karena tugas kuliahnya banyak banget. aku bilang, ingat bahwa Allah ga akan memberi ujian di luar batas kemampuan kita. Nikmati saja prosesnya, ini pembinaan dari Allah buat kamu.. kuncinya, selalu positif thinking sama ujian yang Allah kasih buat kita, bukan malah dikeluhkan.. buat diri sendiri juga sih.. :)

Selasa, 13 Desember 2011

bayanganmu tak akan menyakitimu

"kurasa aku harus mendukungnya," kataku serak.
"memang."
"itu nggak gampang. karena aku akan terus dibayangi ketakutanku."
"bayanganmu nggak akan menyakitimu," Lintang berfilsafat. Aku tertawa.
-kutipan novel Being 17

Sabtu, 15 Oktober 2011

berbenah

Ini lagi kenapa deeeeh.. udah lama pengen posting sebenarnya, tapi asa pikiran lagi semrawut gini.. kalo gini caranya berasa pengen nenggelamin diri ke tanah tau nggak, ato nggak minimal pengen buang otak. (haha.. buang nyawa aja sekalian! Astagfirullah.. :P )

Kmaren sempet jenuh banget sama akademik. Sebenarnya ga jenuh2 juga sih,, klo kuliahnya mah seneng2 aja, ngedengerin dosen mendongeng (loh?), tapi kalo udah ngerjain tugas, udah lah ini mah, angkat tangan. Asa enek pisan ama tugas.

Intinya sih sebenarnya, ga bisa FOKUS. Entah kenapa akhir2 ini banyak pikiran yang menggerayangi (ini bahasa apa ya?) otakku. Makanya ngaruh ke kegiatan sehari-hari yang jadinya kepinginnya ga ngerjain apa-apa, cuma ngedengerin, ato minimal duduk santai sambil baca buku. Eh, novel. Hehe

Jadi ceritanya, setiap mau ngerjain tugas, (udah buka buku nih,) terus tiba2 ada aja kepikiran masalah yang tiba2 nyantol (kayaknya dia minta segera diselesein), jadinya mood ngerjain tugasnya langsung ilang. Tugas nggak jadi dikerjain, dan aku jadi stress sendiri. Hahaha. I think i gonna be crazy. Oh no! (tuh kan ngelantur)

Dan hal ini menyiksa saya selama lebih dari seminggu. Hemmmmm banget kan?!
Saat ini, masih menata hal-hal yang perlu diperbaiki dan dibenahi, tentu hal yang pertama dilakukan adalah mengevaluasi diri sendiri. Ga bisa nyalahin orang lain, ga bisa nuntut sama keadaan, selama kesalahan itu ternyata bersumber dari diri kita.

Smangat. Masih banyak amanah menanti. Bulan qurban, bulan pengorbanan.

Kalau Habil putra Adam a.s. mengurbankan yang terbaik miliknya, maka akupun harus begitu. Karena pada hakikatnya semua yang aku miliki adalah milik Allah yang sewaktu-waktu bisa diambil jika aku tidak bersyukur atas pemberian-Nya..

“Jika kamu meminjamkan kepada Allah pinjaman yang baik, niscaya Allah melipat gandakan (pembalasannya) kepadamu dan mengampuni kamu. Dan Allah Maha Pembalas Jasa lagi Maha Penyantun.” (QS. 64:17)


Give your best. Be great for what you dedicate for.

Senin, 05 September 2011

yey!hari pertama kuliah lagi! :D

semester 5! :D
ya ampuun,, kalo inget sekarang udah tingkat 3 rasanya mau gorok leher deh #eh. ga kerasa bangetlah, asa baru kemarin lulus SNMPTN..haha
2 taun lagi lulus, dan saya masih sama sekali belum kepikiran soal skripsi. baca2 skripsi aja belom pernah. hadeuuuuh.. tobat naaa.... -__-
sebenarnya ga pengen cepet2 lulus juga sih, sayang, pengen cari pengalaman banyak2 di kampus, pengen cetak prestasi yang banyak di kampus, daripada cepet lulus tapi ga dapet apa-apa. hmm..
pilihan ada di tangan diri sendiri sih, mau diapain dua taun yang tersisanya.
tapi kalau inget tugas kuliah yang seabreg-abreg sih biasanya jadi pengen cepet2 lulus dan segera hengkang dari kampus. hahaha
nikmati sajalah.. cintai prosesnya :)
biasanya jalan yang berliku, akan lebih berkesan dibanding jalan yang mulus-mulus aja..
kerasa kalo lagi naik gunung, jalan yang terjal, licin dan becek parah, yang banyak semak belukarnya, sampe sekarang masih lebih berkesan daripada jalan yang mulus2 aja, karena ada kepuasan setelah melewatinya dengan susah payah.
sesuatu yang indah itu, hadiah dari kerasnya perjuangan kita.
kalo ngerjain skripsi sampe jumpalitan, begadang, korban waktu-uang-tenaga, tapi hasilnya manis toh? wisuda. kayak semua bebannya terbayar di hari itu. (mungkin. soalnya belum pernah ngerasain.hehe)
tapi ternyata, hidup tidak berakhir setelah wisuda. karena ternyata kehidupan di luar lebih keras dari kehidupan kuliah kita (katanya). hohohohoho... #ketawa jahat
udah ah, jadi ngelantur.
yang pasti welcome my 5th semester! be nice yaaaaa.. (meskipun saya tahu, tantangannya pasti ga akan mudah) and be strong to myself ^^

Kamis, 01 September 2011

Ketika hamba chatting dengan Tuhan

ga tahan pengen ngerepost ini, abis isinya bagus bangeeeet...
check this out :D


BUZZ...

TUHAN :
Kamu memanggilKu ?



AKU :
Memanggil-Mu? Tidak.. Ini siapa ya?

TUHAN :
Ini TUHAN. Aku mendengar doamu.
Jadi Aku ingin berbincang-bincang denganmu.


AKU :
Ya, saya memang sering berdoa, hanya agar saya merasa lebih baik.
Tapi sekarang saya sedang sibuk, sangat sibuk.

TUHAN :
Sedang sibuk apa? Semut juga sibuk.

AKU :
Nggak tau ya. Yang pasti saya tidak punya waktu luang sedikitpun.
Hidup jadi seperti diburu-buru. Setiap waktu telah menjadi waktu sibuk.

TUHAN :
Benar sekali. Aktivitas memberimu kesibukan. Tapi produktivitas memberimu hasil.
Aktivitas memakan waktu, produktivitas membebaskan waktu.

AKU :
Saya mengerti itu. Tapi saya tetap tidak dapat menghindarinya.
Sebenarnya, saya tidak mengharapkan Tuhan mengajakku chatting seperti ini.

TUHAN :
Aku ingin memecahkan masalahmu dengan waktu, dengan memberimu beberapa petunjuk.
Di era internet ini, Aku ingin menggunakan medium yang lebih nyaman untukmu daripada mimpi, misalnya.

AKU :
OKE, sekarang beritahu saya, mengapa hidup jadi begitu rumit?

TUHAN :
Berhentilah menganalisa hidup. Jalani saja. Analisalah yang membuatnya jadi rumit.

AKU :
Kalau begitu mengapa kami manusia tidak pernah merasa senang?

TUHAN :
Hari ini adalah hari esok yang kamu khawatirkan kemarin.
Kamu merasa khawatir karena kamu menganalisa. Merasa khawatir menjadi kebiasaanmu.
Karena itulah kamu tidak pernah merasa senang.

AKU :
Tapi bagaimana mungkin kita tidak khawatir jika ada begitu banyak ketidakpastian.

TUHAN :
Ketidakpastian itu tidak bisa dihindari. Tapi kekhawatiran adalah sebuah pilihan.

AKU :
Tapi, begitu banyak rasa sakit karena ketidakpastian.

TUHAN :
Rasa sakit tidak bisa dihindari, tetapi penderitaan adalah sebuah pilihan.

AKU :
Jika penderitaan itu pilihan, mengapa orang baik selalu menderita?

TUHAN :
Intan tidak dapat diasah tanpa gesekan. Emas tidak dapat dimurnikan tanpa api.
Orang baik melewati rintangan, tanpa menderita.
Dengan pengalaman itu, hidup mereka menjadi lebih baik, bukan sebaliknya.

AKU :
Maksudnya pengalaman pahit itu berguna?

TUHAN :
Ya. Dari segala sisi, pengalaman adalah guru yang keras.
Guru pengalaman memberi ujian dulu, baru pemahamannya.

AKU :
Tetapi, mengapa kami harus melalui semua ujian itu?
Mengapa kami tidak dapat hidup bebas dari masalah?

TUHAN :
Masalah adalah rintangan yang ditujukan untuk meningkatkan kekuatan mental.
Kekuatan dari dalam diri bisa keluar melalui perjuangan dan rintangan, bukan dari berleha-leha.

AKU :
Sejujurnya, di tengah segala persoalan ini, kami tidak tahu kemana harus melangkah…

TUHAN :

Jika kamu melihat ke luar, maka kamu tidak akan tahu kemana kamu melangkah.

Lihatlah ke dalam.
Melihat ke luar, kamu bermimpi.
Melihat ke dalam, kamu terjaga.
Mata memberimu penglihatan.
Hati memberimu arah.

AKU :
Kadang-kadang ketidakberhasilan membuatku menderita.
Apa yang dapat saya lakukan?

TUHAN :
Keberhasilan adalah ukuran yang dibuat oleh orang lain.
Kepuasan adalah ukuran yang dibuat olehmu sendiri.
Mengetahui tujuan perjalanan akan terasa lebih memuaskan daripada
mengetahui bahwa kau sedang berjalan.
Bekerjalah dengan kompas, biarkan orang lain berkejaran dengan waktu.

AKU :
Di dalam saat-saat sulit, bagaimana saya bisa tetap termotivasi?

TUHAN :
Selalulah melihat sudah berapa jauh saya berjalan, daripada masih berapa jauh saya harus berjalan.
Selalu hitung yang harus kau syukuri,
jangan hitung apa yang tidak kau peroleh.

AKU :
Apa yang menarik dari manusia?

TUHAN :
Jika menderita, mereka bertanya "Mengapa harus aku?".
Jika mereka bahagia, tidak ada yang pernah bertanya "Mengapa harus aku?"

AKU :
Kadangkala saya bertanya, siapa saya, mengapa saya di sini?

TUHAN :
Jangan mencari siapa kamu, tapi tentukanlah ingin menjadi apa kamu.
Berhentilah mencari mengapa saya di sini. Ciptakan tujuan itu.
Hidup bukanlah proses pencarian, tapi sebuah proses penciptaan.

AKU :
Bagaimana saya bisa mendapatkan yang terbaik dalam hidup ini?

TUHAN :
Hadapilah masa lalumu tanpa penyesalan.
Peganglah saat ini dengan keyakinan.
Siapkan masa depan tanpa rasa takut.

AKU :
Pertanyaan terakhir, Tuhan.
Seringkali saya merasa doa-doaku tidak dijawab.

TUHAN :
Tidak ada doa yang tidak dijawab.
Seringkali jawabannya adalah TIDAK.

AKU :
Terima kasih Tuhan atas chatting yang
indah ini.

TUHAN :
Oke.
Teguhlah dalam iman, dan buanglah rasa takut.
Hidup adalah misteri untuk dipecahkan, bukan masalah untuk diselesaikan.
Percayalah padaKu. Hidup itu indah jika kamu tahu cara untuk hidup.

………TUHAN has signed out


sumber : http://www.gallerydunia.com/2011/07/ketika-hamba-chatting-dengan-tuhan.html

Selasa, 23 Agustus 2011

ramadhannya mau abis.. :(

sekarang sudah hari ke 23, dan rasanya sediiiih banget. cemas, karena ramadhannya udah mau berakhir.
mungkin tanggal segini orang2 udah pada siap-siap buat lebaran, mulai hunting baju baru, bikin kue, dan semacamnya, tapi saya boro2 mikirin lebaran, saat ini rasanya beraaaat banget ninggalin Ramadhan..
sebenarnya maknanya bisa ambigu sih,

kemungkinan pertama : Ramadhannya sukses dan banyak hikmah yang bisa diambil selama ramadhan, target tercapai, jadi sangat-sangat menikmati suasana ramadhan sehingga ga mau lepas dari ramadhan dan pastinya, berharap untuk ketemu ramadhan tahun depan. sehingga wajar, jika berat meninggalkan ramadhan.

kemungkinan kedua : kebalikan dari yang pertama, ramadhannya tidak sesuai yang diharapkan, target belum tercapai, sehingga berharap ramadhannya jangan dulu berakhir, karena belum menggunakan waktu yang tersedia dengan optimal.

sebenarnya, hidup itu ada fasenya. kita tahu bahwa ramadhan bulan pembinaan, bulan pembakaran, bulan dimana potensi kita -seharusnya- dikerahkan dengan maksimal. dan setelah bulan ini, jika kita berhasil membina diri selama ramadhan, kita akan siap menjemput kemenangan kita di idul fitri dan menjadi meningkat di syawal.

jadi sebenarnya kemungkinan yang kedua rada keliru juga sih.. justru orang yang 'berhasil' di ramadhan, akan menantikan datangnya kemenangan itu. kalau kemungkinan kedua terjadi, berarti dia belum bisa mengatur waktunya dengan baik sehingga 30 hari yang dilaluinya dirasa tidak cukup. padahal Allah telah mencukupkan 30 hari itu untuk kita membina diri, sehingga jika kita tidak berhasil, kesalahan tentulah datang dari diri kita.

"orang yang berhasil di Ramadhan, ia akan siap menjemput kemenangan itu.."

sudah saatnya merefleksi diri, sudahkah saya pantas menjemput kemenangan itu.. kalau belum, masih bisa berupaya di 7 hari ke depan..

wallahu 'alam.
smoga bermanfaat.
smoga sisa Ramadhannya bisa dimanfaatkan dengan baik. :)

Sabtu, 20 Agustus 2011

aku, di hari ke-20

Akhir-akhir ini banyak berpikir.. tentang hidup, tentang diri, tentang perubahan. Ya, aku berubah. Setidaknya begitu yang aku rasakan, walaupun orang-orang mungkin tak melihat perubahannya.. Ada banyak hal yang dituntut untuk segera diselesaikan, dan ini membuat otak berpikir keras, bagaimana caranya agar amanah bisa tunai dalam waktu yang sudah ditargetkan.

Ramadhan udah masuk hari ke-20, dan masih banyak hal yang belum bisa optimal dalam menjalankannya. Waktu semakin sempit dan saat ini saya dituntut untuk bisa memanage waktu dengan baik, memanfaatkan setiap harinya, setiap jamnya, bahkan mungkin tiap menitnya agar target yang sudah dibuat di awal Ramadhan bisa tercapai. GA MAU TAU, harus tercapai. Dan hingga detik ini, saya masih mengupayakannya. Yang penting ga berhenti buat mencoba, dan ga pernah berpikir untuk mencoba berhenti. Bagaimanapun, ini adalah jalan yang telah saya pilih, dan saya bertanggungjawab atasnya. 

Inilah proses menuju kedewasaan, dimana tanggungjawab adalah hal mutlak yang harus dimiliki. Ingat, ini bukan perkara main-main. Ini menyangkut nasibku setelah mati. RUGI, kalau cuma mikirin dunia, rugi kalau mati tanpa karya, tanpa prestasi yang bisa diakui. 

Ramadhan kali inipun, ga ada yang bisa menjamin bahwa ini bukan yang terakhir bagi saya. Mungkin kita bisa minta ke Allah, minta dipanjangkan umur kita, minta dipertemukan lagi dengan Ramadhan tahun depan, tapi ketika Dia sudah berkehendak, tidak ada yang bisa menundanya atau mempercepatnya. Umur kita ga ada yang tau, itu sudah menjadi rahasia Allah yang sudah ditentukanNya.

Maka dari itu,, jangan pernah sia-siakan waktu, jangan pernah sia-siakan kesempatan yang datang kepada kita, karena bisa jadi, itu adalah kesempatan terakhir kita. 

*masih berupaya

Sabtu, 13 Agustus 2011

kecewa pada dunia?

Di dunia ini, tak ada yang namanya kebetulan. Semua takdir itu pada dasarnya baik, tinggal bagaimana kita menyikapinya saja. Kita terlahir di keluarga kitapun, itu bukan sebuah kebetulan. Ada rencana-Nya di balik semua ini, di balik kisah hidup yang telah atau sedang dilalui. Bahkan kehidupan kita yang akan datangpun, telah diatur oleh-Nya. Kita tak punya kehendak apapun untuk mengubah ketetapan dari-Nya, ini sudah yang terbaik yang Allah berikan pada kita.

Kalau ada yang membuatmu kecewa pada dunia, sadarlah bahwa ada skenario yang lebih indah yang tengah Dia siapkan untukmu. 

Barangkali Dia juga sedang mengujimu untuk melihat sejauh mana kau bersabar menghadapi ‘tantangan’ yang Dia berikan. Ya, saya sebut disitu tantangan, bukan cobaan. Karena kalau kita menganggapnya tantangan, kita akan merasa terpacu untuk menghadapinya dan menyelesaikannya, tapi cobaan tak lebih dari sekedar nasib yang seakan tak bisa dirubah. 

Selain itu mungkin Dia juga sedang mengingatkan padamu bahwa tak ada gunanya bergantung kepada selain-Nya. Dunia adalah semu. Dan yang akan diberikannyapun adalah kesemuan semata. Tapi kita milik Allah yang kekal, dan hanya akan kembali kepada-Nya, maka pada siapa lagi kita bergantung jika bukan kepada-Nya?

Atau mungkin Dia mencoba menyapamu, melihatmu terlena dengan kehidupan dunia, dengan cinta semu, dengan setumpuk rutinitas, karena Dia tahu manusia akan lebih sering mengingatnya jika dilanda kesusahan, tapi begitu Dia berikan lagi kebahagiaan, kita melupakan-Nya kembali. Maka, tak ada salahnya bukan jika kita mencoba melirik dan berbalik menyapa-Nya? Syukur-syukur jika kita menjadi semakin dekat dengan-Nya.

Mungkin juga dia ingin mengujimu, dan ingin tahu, apakah kamu bisa lulus ‘ujian’ dari-Nya?

Dan mungkin masih banyak lagi alasan Allah memberikan semua ini. Ini baru sebagian kecil yang bisa diungkapkan. Jika dijabarkan pasti akan sangat panjang sekali. Semuanya kembali kepada bagaimana kita menyikapinya. Satu hal yang terpenting, pandanglah segala sesuatunya dengan kacamata positif (meskipun mata anda minus, hehe) dan kembalikan semuanya kepada sang pemegang takdir, maka yang ada di benakmu hanyalah rasa syukur yang tiada habisnya. 

“Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatupun, dan Dia memberi kamu pendengaran, penglihatan dan hati, agar kamu bersyukur.”
(QS. 16:78)