Senin, 24 Juni 2013

Hingga akhirnya kusadari, ini ternyata tentang iman..

Setiap orang pernah mengalami masa terpuruk, jatuh, kecewa, itu wajar.. Karena hal itu merupakan sunatullah yang selalu Allah pergilirkan. Terkadang, jika sudah merasa kecewa seperti itu (yang seringnya kecewa terhadap diri sendiri), aku biasanya mengasingkan diri. Diam di rumah. HP dibiarkan tergeletak, SMS dan telepon tidak kugubris, bahkan jika sampai di titik ekstrim janjipun kubatalkan. Rasanya ingin sendiri saja, tidak mau diganggu.

Apa yang kulakukan? Merenung. Pikiran kembali ke masa lalu, ke masa dimana aku begitu bersemangat. Menganalisanya, mengapa dulu aku bisa sekeren itu, tapi sekarang aku begitu menyedihkan dengan semua belenggu yang mengikat diriku.

Aku kemudian melakukan selftalk, berdebat dengan diriku sendiri, berusaha menyemangati diri sendiri, namun tak berhasil. 
Aku membaca buku, berharap mendapat inspirasi.. inspirasinya sih dapat, tapi tidak menggerakkan, hanya sebatas quote bagus yang kemudian kusimpan di draft HP.
Banyak cara kulakukan, berusaha membuat diriku "hidup" kembali, tapi tak juga berhasil.

Akhrinya, yang ada hanyalah mengeluh. Mempertanyakan keadaan. Mengapa aku tak bisa mengalahkan egoku, mengapa begitu sulit memimpin diri sendiri, mengapa impian-impianku tak mampu menggerakkan, mengapa sulit sekali mendobrak belenggu dalam diri, dan sederet pertanyaan mengapa lainnya.

Biasanya bila sudah begini, aku mengakui bahwa aku dependen, dan aku butuh orang lain untuk maju. Aku ingin ada seseorang yang menarik tanganku, membawaku berlari bersamanya menuju garis finish. Hal itu kujadikan alibi, bahwa selama ini aku tidak maju-maju karena tidak ada yang mau menjadi partnerku, tidak ada yang membantuku, aku merasa aku berjuang sendiri.

Tapi memang tidak ada orang yang tidak butuh orang lain kan? Tidak ada orang yang bisa berjuang sendiri kan? Aku terus saja membela diri. Aku menjadi lupa bahwa menyalahkan keadaan dan membela diri adalah sikap mental seorang pecundang.


Hingga akhirnya kusadari, ini ternyata tentang iman. 
Keyakinan terhadap Allah yang Maha Kuasa. Keyakinan bahwa Dia selalu dekat, selalu membersamai, dan pertolongan-Nya datang secepat kilat bahkan sebelum kita minta.
Keyakinan bahwa Dia memberi masalah untuk membuat kapasitas diri kita semakin besar.
Keyakinan bahwa tak ada yang tak mungkin di dunia ini selama Dia berkehendak. 
Keyakinan bahwa bersama-Nya semua akan baik-baik saja. 
Satu-satunya Dzat yang tidak pernah membuat kecewa karena takdirnya selalu baik.

Jika kita merasakan kehadiran-Nya, tentunya setiap rintangan dan masalah akan terasa kecil dan ringan, karena kita bersama Dia yang Maha Besar dan Maha Kuat.
Jika kita merasakan kehadiran-Nya, kita tidak akan bergantung kepada orang lain, karena Dia satu-satunya tempat bergantung yang takkan pernah membuat kita kecewa..
Jika kita merasakan kehadiran-Nya, tak butuh mencari-cari orang lain untuk berkeluh kesah, ada Dia yang Maha Mengetahui dan Maha Mendengar segala isi hati..
Jika kita merasakan kehadiran-Nya, tak perlu menunggu momentum, tak perlu menunggu uluran tangan orang lain, Dia bersamamu setiap waktu, dan pertolongan-Nya akan datang saat kau butuhkan..

Sesederhana itu jawabannya. Selalu merasakan kehadiran-Nya. Ini ternyata tentang iman. Karena tidak mungkin seseorang yang tidak beriman dapat merasakan kehadiran-Nya, bahkan mungkin meyakini keberadaan-Nya pun tidak.

Jadi pertanyaan besarnya adalah : "Apa kabar imanku saat ini?"

Aku tahu, pahit rasanya mempertanyakan kepada diri sendiri apakah kita masih memiliki iman atau tidak. Karena selama ini ternyata kita hanya mengaku-ngaku tapi mungkin Allah tak mengakui. Ya, pahit.

Tapi kabar baiknya adalah : Dia selalu dekat, dan pintu-Nya selalu terbuka bagi hamba-Nya yang ingin mendekat kembali kepada-Nya..

Sadarilah, ada yang sedang rindu padamu.. ada yang sangat menyayangimu..

Bukankah merupakan bentuk kasih sayang-Nya Dia membuatmu membaca tulisan ini? Dia ingin menyelamatkanmu dan mengeluarkanmu dari kegelapan itu..

Sambutlah uluran tangan-Nya dan berjalanlah bersama-Nya menuju cahaya...

Jumat, 21 Juni 2013

catatan rindu PPL

menyapa dan ngobrol dengan salah satu murid PPL di twitter, langsung terkenang masa-masa PPL selama 4 bulan kemarin..

sebetulnya SMA Angkasa bukan pilihanku, dan memang aku memutuskan untuk tidak memilih, pasrah, dimana saja aku ditempatkan, pasti itu yang terbaik dari Allah. (mengisi 3 pilihan SMA itu kertas itu cuma formalitas aja, dan memang ujung2nya aku ga ditempatin di salah satu SMA yang aku pilih,haha) aku selalu percaya bahwa "seorang guru akan Allah tempatkan dimana muridnya membutuhkannya." so, dimanapun ditempatkan, murid2 yang membutuhkanku sedang menanti :)

ada perasaan cemas sekaligus excited saat itu. cemas karena ada sekelebat perasaan bahwa aku belum pantas menjadi seorang guru dan excited bagaimana proses PPLnya akan berjalan, because i had one step closer to achieve my dream :)

waktu penerimaan mahasiswa PPL, masih inget banget dan terngiang2 sampai sekarang perkataan Bu Kokom waktu itu, "sebelum menanamkan karakter pada anak, tanamkan dulu pada diri kalian." menunjukkan bahwa guru merupakan teladan yang prilakunya dicontoh siswa, maka jadilah contoh yang baik.. :)

tapi jujur, yang membuat diri ini terasa berat adalah jam masuk sekolah yang bahkan lebih pagi dari jam kuliah paling pagi di kampus. ternyata masuk sekolahnya jam 6.45 mas brooo... aku kuliah jam 7 aja masih suka (sering malah) kesiangan, ini jam 6.45, dan perjalanan ke SMA  Angkasa sama jauhnya dengan perjalanan dari rumah ke UPI. duh.. 
tapi semangat pantang mundur! berpikir positif aja, mungkin Allah ingin melatih aku supaya disiplin bangun dan berangkat pagi :D 
awalnya berhasil, sehari, dua hari pertama aku berhasil datang tepat waktu. tapi semakin kesini, jam nyampe di sekolahnya semakin siang.. hahaha.. inilah alasan kenapa aku jarang ikut upacara, lemah banget urusan bangun pagi dan siap2nya lelet :P 

oke, lupakan urusan telat. ketemu guru pamong, dibilangin, "murid2 disini mah luar biasa kreatifnya." haah?? makna kalimat itu sebenarnya ambigu.haha.. yaa ngerti lah, ngajar anak IPS di sekolah swasta itu biasanya butuh tenaga ekstra. hehe.. tapi entah kenapa, dibilangin kaya gitu, bukannya mundur, aku malah pengen maju dan semakin penasaran pengen ngeliat murid2 yang nanti bakal aku ajar. ada perasaan puas, ketika menaklukan kelas yang katanya paling bandel, tapi aku bisa membuat mereka mau belajar :D

pertama masuk kelas XI IPS C, asik, tapi berisik. haha..
entah kenapa, kalau masuk kelas ini, kadang berisik sampe ga bisa diatur, tapi kadang hening dan bikin gurunya salah tingkah.. sepertinya kelas ini moody-an.. haha..
tapi setelah dijalani dan membangun hubungan yang lebih intens dengan para murid, langsung keluar potensi anak2nya yang luar biasa :D

kelas XI IPS D lain lagi, anak2 cowonya pada diem, cewe2nya ribut minta ampun. dan waktu pertama kali ketemu, wajah mereka keliatan sangar2..hahaha.. ^^v
tapi makin kesini, setelah makin kenal sama mereka, mereka semua luar biasa, semangat belajarnya keren, dan kebersamaan dan kekompakannya patut diacungi jempol (termasuk waktu UTS, ulangan harian, dan UAS.haha)

dan kelas yang ga kalah oke, kelas X-H. kelas paling aktif diantara kelas2 yang aku ajar. setiap ngajar, suara aku yang kecil ini selalu kalah sama suara mereka yang terus bersahutan tanpa henti sampai bel tiba.haha.. kelas paling banyak nawar kalau dikasih tugas, dan anak2nya luar biasa unik2.. :D

yang paling ngangenin selama PPL disana adalah pemandangan lapangan udara husein yang tiap pagi dan siang aku lewatin.. :D subhanallah kalau pagi pemandangannya indah luar biasaaaa.. kalau bawa kamera, pengen rasanya puas2in foto pemandangan2 keren disana.. banyak pesawat yang gede2 berjejer.. pemandangan pesawat take off dan landing merupakan hal biasa disana. pernah ngerasain berada 2-3 meter di bawah pesawat yang mau landing? itu rasanya thrilling banget tapi seru :D

guru2 pamongnya juga ngangenin abis, baiknya luar biasa.. walaupun ada beberapa guru yang di depan kelasnya terlihat tegas, tapi aslinya baik bangeeeettt.. ada beberapa guru juga yang gokil. asiklah pokoknya :D

dan kebersamaan sama temen2 PPLnya juga ga bisa lupa. walaupun ada beberapa orang yang ga deket, dan bahkan sampai detik2 terakhir perpisahan aku belum hafal semua nama mereka (haha parah), tapi setidaknya foto studio kemarin, dan pengalaman serupa yang kita alami bareng2 kemarin, menjadi pelajaran dan kenangan yang tidak akan pernah terlupa, bahwa ada satu episode dalam kehidupanku, dimana aku pernah bersama-sama mereka :)


yang paling bikin ga bisa lupa adalah murid2 tentunya.. dan karakter mereka yang unik2 :)
merekalah yang membuat aku mengerti, apa arti seorang guru :)
mungkin selama ini mereka menganggap aku yang mengajar, tapi justru merekalah yang mengajarkan aku banyak hal..
yang paling ingin aku ucapkan terima kasih justru mereka, murid2ku yang luar biasa..

terimakasih untuk murid2 SMA Angkasa, dan semua pihak yang terlibat.. semoga Allah balas kebaikan kalian dengan yang lebih. 

dan murid2ku.. masih ingat pesan terakhirku di saat terakhir mengajar? 
"kebahagiaan seorang guru bukan ketika murid2nya mendengarkannya di depan kelas, tapi ketika 5, 10, hingga 20 tahun ke depan kita bertemu lagi, kalian ribut menceritakan kisah sukses kalian.."

aku tunggu kisah-kisah sukses kalian.. :)