Senin, 16 Februari 2015

Bagaimana Jika

Kau selalu bertanya padaku dengan pertanyaan yang sama. Bagaimana jika begini, bagaimana jika begitu, dan bagaimana-jika yang semuanya tentang ketakutanmu, tentang hal yang bahkan belum terjadi, seolah kamu bisa menerawang apa yang akan terjadi di masa depan. 

Aku tidak tahu kenapa aku bisa begitu berani menceburkan diri dan menawarkan untuk menghadapi ombak masalahmu bersamaku. Aku bahkan merasakan ketakutan yang sama ketika kamu membanjiriku dengan pertanyaan bagaimana-jika-mu itu. 

Tapi aku tetap ingin maju. Aku tetap ingin menarik tanganmu, bagaimanapun caranya. Karena yang kupikirkan bukan tentang bagaimana jika gagal, tapi bagaimana jika berhasil?

Jika kau bertanya mengapa aku mau-maunya melakukan itu semua, entahlah, aku hanya punya keyakinan. A faith, that you deserve a better future

Dan jika kau bertanya mengapa aku begitu keras kepala, jawabannya sederhana. 
Karena aku peduli.

Minggu, 01 Februari 2015

Nasihat dari 2 ibu-ibu dalam ngobrol santai di suatu malam..

Kalian tuh harusnya bersyukur, dulu mah perempuan pake kerudung teh susah. Bahkan ada yang kalau pulang ke rumah kerudungnya harus dibuka dulu karena ga dibolehin sama orangtuanya..

Kalian tuh harusnya bersyukur, dulu kita mah yatim (ayahnya udah ga ada) teh beneran yatim.. Kan pengertian yatim itu sebenernya mereka yang tidak mendapat didikan aqidah dari orangtuanya..

Satu hari di akhirat itu sama dengan 1000 tahun di dunia. Jadi kalau di dunia hidup selama 60 tahun misalkan, berarti sama dengan kurang dari 2 jam di akhirat. Artinya kehidupan dunia tuh sangat sebentar sekali, tapi yang sebentar itu menentukan nasib kita di akhirat kelak. Makanya sayang kalo hidup cuma ngejar dunia aja mah, harus berorientasi akhirat semuanya, harus dalam rangka beribadah kepada Allah..

Kita harus punya cita-cita sekeluarga teh berkumpul sama-sama lagi di akhirat, dalam ridho Allah tentunya.. Kan seru ya kalau di dunia barengan ternyata di akhirat ketemu lagi. Sehingga kematian itu bukan menjadi sesuatu yang membuat sedih berkepanjangan, da mati mah nunggu giliran. Karena ga semua keluarga bisa sama-sama lagi di akhirat.. Nabi Nuh misah sama anaknya, Nabi Luth misah sama istrinya.. 

Dan satu pesan yang selalu diulang-ulang, "mumpung masih muda.."