Welcome to the real life. Pasca kampus, aku melihat orang-orang, termasuk diriku sendiri, mulai memilih dan meniti jalannya masing-masing. Pernikahan, pekerjaan, bisnis, perkuliahan (lagi), penantian, maupun aktivitas lainnya, setiap jalannya menawarkan peran dan tanggungjawabnya sendiri.
Dan peralihan peran ini kerap terjadi. Termasuk padaku. Ada masa adaptasi di setiap episode kehidupan yang baru. Masa yang penuh dengan tantangan karena dihadapkan pada sesuatu yang sebelumnya tidak biasa kita lakukan dan/atau bersama seseorang yang tidak biasa bersama kita. Ya,, kehidupan memang berjalan seperti itu bukan? Bergerak, bertemu orang baru, bertemu aktivitas baru, tempat baru, suasana baru.
Di perjalanan mungkin kita akan menemui orang-orang yang menyebalkan, lingkungan yang membuat tidak betah, pekerjaan yang menyusahkan, dan ketidaknyamanan lainnya. Resah, cemas, takut, gelisah, marah, merasa sendiri, adalah perasaan yang mungkin akan mendominasi di fase peralihan ini. Bersabarlah.
Kesabaran adalah hal mutlak yang dibutuhkan. Bukan sabar terhadap orang lain, melainkan sabar terhadap dirimu sendiri. Bahwa dirimu sedang beradaptasi dan berproses menjalani peran yang baru.
Ya, bersabarlah untuk dirimu sendiri! Sadarilah bahwa dirimu butuh waktu untuk belajar. Segala yang terjadi dan segala emosi yang tumpah tentu akan datang membersamai setiap proses bertumbuhmu. Nikmati saja, sambil berdoa semoga diri kita selalu ikhlas untuk bisa menerima cara Allah mendidik kita.
Inilah cara Allah mendidik kita. Ikhlaslah terlebih dulu, agar sabarmu tidak memiliki batasnya.