Rabu, 22 Mei 2013

Jalan untuk Dapat Berteman dengan Para Nabi, Shiddiqin, Syuhada, dan Shalihin di Akhirat


oke, lagi-lagi ini tulisan lama (ditulis 20 Maret 2013) tapi baru diposting di blog sekarang.. jadi ceritanya hari itu masih pagi, beres sholat dhuha, keadaan hati lagi seneng-senengnya.. tiba-tiba mata tertuju pada sebuah buku di atas meja, buku tafsir Fi Zhilalil Qur'an jilid 4 yang ditulis oleh Sayyid Quthb. Entah kenapa ada sesuatu yang menggelitik dan membuatku ingin membacanya.. Akhirnya aku ambil buku itu, kubuka, and with God's Sign, langsung terbuka 2 halaman terakhir. Ada judul yang menarik disitu: "Jalan untuk Dapat Berteman dengan Para Nabi, Shiddiqin, Syuhada, dan Shalihin di Akhirat"

Ternyata yang sedang kubaca adalah tafsir dari QS. An-Nisaa (4) : 69-70, yaitu..

"Dan barang siapa yang menaati Allah dan Rasul (Nya), mereka itu akan bersama-sama dengan orang-orang yang dianugerahi nikmat oleh Allah, yaitu Nabi-nabi, para shiddiiqiin, orang-orang yang mati syahid dan orang-orang shaleh. Dan mereka itulah teman yang sebaik-baiknya.Yang demikian itu adalah karunia dari Allah, dan Allah cukup mengetahui."

Paragraf selanjutnya di buku itu bilang, ini adalah sentuhan menarik setiap hati yang masih ada bibit kebaikan padanya, masih ada bibit kesalehan, masih ada sisa-sisa keinginan untuk mendapatkan kedudukan yang mulia dalam kumpulan orang-orang terhormat, di sisi Allah yang Maha Mulia. Berteman dengan golongan tinggi ini tak lain adalah karunia Allah. Maka, tidaklah seseorang dapat mencapainya hanya semata-mata dengan amalan dan ketaatannya saja. Sesungguhnya itu adalah karunia yang besar dan melimpah ruah.

Ternyata berteman dengan para Nabi, Shiddiqin, Syuhada, dan Shalihin di akhirat kelak adalah kenikmatan yang besar, dan merupakan karunia Allah.. Tulisan ini seakan menjadi jawaban dari doa yang kupanjatkan pagi itu, Ya Allah semoga aku  bisa bertemu dengan-Mu dalam kemuliaan dan dihindarkan dari segala bentuk kemaksiatan.. Adalah merupakan cita-cita untuk bisa berteman dengan golongan tinggi ini kelak di syurga-Mu..

Jadi ternyata diturunkannya ayat ini adalah karena ada seorang shahabat yang khawatir tidak bisa bertemu dengan Rasulullah walaupun kelak mereka masuk syurga, karena Rasulullah begitu mulia dan pasti Allah akan menempatkan beliau di syurga yang paling tinggi sehingga walaupun para shahabat masuk syurga, mereka tidak akan bisa bertemu Rasul.. Dan atas kekhawatiran itulah Allah menjawabnya dengan ayat ini..

Lengkapnya bisa dibaca di hadits ini:
Abu Bakar Ibnu Mardawaih meriwayatkan dari Aisyah r.a. bahwa dia berkata, "Seorang laki-laki datang kepada Nabi SAW, lalu berkata, "Wahai Rasulullah, sesungguhnya engkau lebih aku cintai daripada diriku, lebih aku cintai daripada keluargaku, lebih aku cintai daripada anakku. Aku tadi berada di rumah, lalu aku ingat engkau, maka aku tak sabar sehingga aku datang untuk melihatmu. Apabila aku mengingat kematianku dan kematianmu, aku tahu bahwa apabila engkau masuk surga nanti, maka engkau berada di tingkat yang tinggi bersama para Nabi. Sedangkan jika aku masuk syurga, maka aku khawatir tidak dapat berjumpa denganmu." Nabi SAW tidak menjawab sedikitpun sehingga turunlah QS. An-Nisaa : 69"

Subhanallah.. Ya Rasul, aku rindu.. Terima kasih untuk perjuanganmu dalam berjuang menegakkan Din-Nya.. Jika bukan karenamu dan para sholihin, shodiqin dan syuhada, maka cahaya Islam ini tidak akan sampai kepadaku.. Semoga aku kelak bisa bertemu denganmu, bersama-sama di syurga.. Aamiin..

1 komentar: