Rabu, 30 April 2014

29 April

29 April kemarin adalah hari dimana aku genap berusia 22 tahun (menurut kalender masehi). Bagaimana rasanya? Entahlah. Ini adalah hari ulang tahun paling aneh yang pernah ada. Dimana biasanya aku excited, tapi sekarang tidak lagi. Bahkan malam sebelum hari ulang tahunku aku malah ngegalau, haha, dan ketika bangun aku berharap lupa. Aku ga mau ketemu sama hari ulang tahunku.

22 tahun meen,, aku ngerasa aku udah bukan lagi anak kecil yang berharap-harap siapa aja yang inget dan bakal ngucapin selamat ultah, atau berharap-harap nunggu kado atau pemberian dari orang lain karena hari ini hari spesialku. Ini tentang kedewasaan diri (ceileh gaya banget bahasanya), tentang bagaimana kamu mengerti peranmu dan bertanggungjawab atas amanah yang mengiringi peran itu. Tentang bagaimana kamu menentukan pilihan dan bertanggungjawab penuh atas pilihan itu. Tentang seberapa besar manfaat yang bisa kamu kasih bagi orang-orang di sekitarmu, minimal keluargamu dan sahabat-sahabat dekatmu. Tentang sudah seberapa layak aku akan cita-cita dunia akhiratku.

Tapi 29 April lagi-lagi mengajarkan aku tentang kebersyukuran. Manusia itu (aku khususnya) paling sering lupa dalam hal ini. Bahwa syukur harus mengiringi setiap langkah. Baik syukur yang bersifat perasaan (ucapan alhamdulillah dengan rasa bahagia di dalamnya) maupun syukur tindakan dimana bersyukur disini berarti berupaya sekuat tenaga memaksimalkan potensi yang telah Allah beri agar digunakan sesuai dengan keinginan Dzat yang memberikan potensi tersebut, Allah.

Dan 29 April tahun ini, walaupun paling aneh, tapi juga paling spesial. Aku ga bisa menjelaskan detail seperti apa spesialnya, tapi yang pasti hatiku merasakan kespesialan itu. Kespesialan yang tidak terdefinisi oleh kata-kata.

Aku hanya ingin mengucap rasa syukurku disini, karena 29 April adalah hari yang selalu mengingatkan aku tentang bersyukur, yang seringkali aku lupa.

29 April adalah hari dimana aku mendapat peluk, cium, dan doa yang tulus dari ibuku, dan selalu membuatku berkaca-kaca.

29 April adalah hari dimana nenekku selalu mengingatkan kakekku dengan mengatakan, “it’s her birthday.” Dan kakekku dengan wajah sumringah memanggilku ke dekatnya, siap mencium pipiku berkali-kali dengan kumisnya yang membuatku geli. Haha. Satu kali dalam setahun, dia selalu melakukan itu padaku.

29 April adalah hari dimana terkirim banyak ucapan dan doa dari orang-orang yang peduli dan sayang kepadaku. Yang selalu membuatku terharu, ternyata Allah masih menganugerahkan orang-orang seperti mereka yang menghargai keberadaanku dan menjadi alasan bagiku untuk selalu menghidupkan kehidupanku.

29 April adalah hari dimana ada beberapa orang yang salting dan canggung mau mengucapkan selamat kepadaku tapi aku yakin ada doa diam-diam dibalik diamnya.

29 April itu salah satu kasih sayang Allah. Dimana Dia memberikan banyak hadiah kepadaku, lewat hikmah dan kejutan-kejutan ‘kebetulan’ yang Dia berikan.

Bagiku, 29 April adalah hadiah itu sendiri.

Terima kasih banyak buat orang-orang yang sudah memberi ucapan dan doa baik secara langsung maaupun lewat sms, facebook, twitter, atau media sosial yang lain, kudoakan yang sama untuk kalian dan semoga kebaikan kalian dibalas berkali-kali lipat oleh-Nya. Dan untuk doa yang terkirim diam-diam tanpa aku pernah tau, semoga malaikat turut mengaminkannya untukmu.

And special thanks for Allah, untuk setiap nikmat yang Kau beri (dalam bentuk apapun), semoga aku tak pernah lupa bahwa nikmat-nikmat itu Kau hadirkan untuk kusyukuri. Dan semoga aku bisa menghabiskan sisa hidupku dengan sepenuh-penuhnya pengabdian hanya kepada-Mu saja.


BE HAPPY

BE SILLY
BE BRAVE
BE TWENTY-TWO
  -dari seseorang