29 April kemarin adalah hari dimana aku genap berusia 22
tahun (menurut kalender masehi). Bagaimana rasanya? Entahlah. Ini adalah hari
ulang tahun paling aneh yang pernah ada. Dimana biasanya aku excited, tapi
sekarang tidak lagi. Bahkan malam sebelum hari ulang tahunku aku malah
ngegalau, haha, dan ketika bangun aku berharap lupa. Aku ga mau ketemu sama
hari ulang tahunku.
22 tahun meen,, aku
ngerasa aku udah bukan lagi anak kecil yang berharap-harap siapa aja yang inget
dan bakal ngucapin selamat ultah, atau berharap-harap nunggu kado atau
pemberian dari orang lain karena hari ini hari spesialku. Ini tentang
kedewasaan diri (ceileh gaya banget bahasanya), tentang bagaimana kamu mengerti
peranmu dan bertanggungjawab atas amanah yang mengiringi peran itu. Tentang
bagaimana kamu menentukan pilihan dan bertanggungjawab penuh atas pilihan itu. Tentang
seberapa besar manfaat yang bisa kamu kasih bagi orang-orang di sekitarmu,
minimal keluargamu dan sahabat-sahabat dekatmu. Tentang sudah seberapa layak
aku akan cita-cita dunia akhiratku.
Tapi 29 April lagi-lagi mengajarkan aku tentang
kebersyukuran. Manusia itu (aku khususnya) paling sering lupa dalam hal ini.
Bahwa syukur harus mengiringi setiap langkah. Baik syukur yang bersifat
perasaan (ucapan alhamdulillah dengan rasa bahagia di dalamnya) maupun syukur
tindakan dimana bersyukur disini berarti berupaya sekuat tenaga memaksimalkan
potensi yang telah Allah beri agar digunakan sesuai dengan keinginan Dzat yang
memberikan potensi tersebut, Allah.
Dan 29 April tahun ini, walaupun paling aneh, tapi juga
paling spesial. Aku ga bisa menjelaskan detail seperti apa spesialnya, tapi
yang pasti hatiku merasakan kespesialan itu. Kespesialan yang tidak terdefinisi
oleh kata-kata.
Aku hanya ingin mengucap rasa syukurku disini, karena 29
April adalah hari yang selalu mengingatkan aku tentang bersyukur, yang
seringkali aku lupa.
29 April adalah hari dimana aku mendapat peluk, cium, dan
doa yang tulus dari ibuku, dan selalu membuatku berkaca-kaca.
29 April adalah hari dimana nenekku selalu mengingatkan
kakekku dengan mengatakan, “it’s her birthday.” Dan kakekku dengan wajah
sumringah memanggilku ke dekatnya, siap mencium pipiku berkali-kali dengan
kumisnya yang membuatku geli. Haha. Satu kali dalam setahun, dia selalu
melakukan itu padaku.
29 April adalah hari dimana terkirim banyak ucapan dan doa
dari orang-orang yang peduli dan sayang kepadaku. Yang selalu membuatku
terharu, ternyata Allah masih menganugerahkan orang-orang seperti mereka yang menghargai
keberadaanku dan menjadi alasan bagiku untuk selalu menghidupkan kehidupanku.
29 April adalah hari dimana ada beberapa orang yang salting
dan canggung mau mengucapkan selamat kepadaku tapi aku yakin ada doa diam-diam
dibalik diamnya.
29 April itu salah satu kasih sayang Allah. Dimana Dia
memberikan banyak hadiah kepadaku, lewat hikmah dan kejutan-kejutan ‘kebetulan’
yang Dia berikan.
Bagiku, 29 April adalah hadiah itu sendiri.
Terima kasih banyak buat orang-orang yang sudah memberi
ucapan dan doa baik secara langsung maaupun lewat sms, facebook, twitter, atau
media sosial yang lain, kudoakan yang sama untuk kalian dan semoga kebaikan
kalian dibalas berkali-kali lipat oleh-Nya. Dan untuk doa yang terkirim
diam-diam tanpa aku pernah tau, semoga malaikat turut mengaminkannya untukmu.
And special thanks for Allah, untuk setiap nikmat yang Kau
beri (dalam bentuk apapun), semoga aku tak pernah lupa bahwa nikmat-nikmat itu
Kau hadirkan untuk kusyukuri. Dan semoga aku bisa menghabiskan sisa hidupku
dengan sepenuh-penuhnya pengabdian hanya kepada-Mu saja.
BE HAPPY
BE SILLY
BE BRAVE
BE TWENTY-TWO
-dari seseorang
Tulisan yang memang muncul dari hati, kerap membuat emosi mengharu biru.. di laman ini kulantunkan doa, barakallah fii umrik,, semoga kian berkah..
BalasHapus