Ngerasa banyak banget dosa, ngerasa punya banyak utang sama Allah. Di saat diri ini berlumuran dosa, Allah dengan amat sangat baik, sudi menutupi aib-aib diri yang hina ini.. Di saat dengan bodohnya diri ini mendzalimi diri sendiri karena tidak bersyukur atas segala yang diberikanNya, masih saja nikmatNya tercurah tanpa henti.. Di saat diri ini merasa berputus asa dari rahmatNya, berprasangka buruk padaNya, bahkan menjauhiNya sebagai bentuk protes atas takdir yang tidak sesuai dengan harapan, Dia tak pernah mundur, tak pernah mengurangi kasih sayangNya barang sedikitpun. Bahkan Dia justru bergerak maju, menarikku kembali ke dekatNya..
Ya Rabb, entah sudah yang keberapa kalinya aku dibuat menangis haru olehMu.. Menyadari bahwa kasih sayangMu begitu besar.. Sering kali aku merasa tak pantas untuk Kau 'pilih'.. Aku hanya seorang manusia bermandikan dosa dan dilumuri aib.. Tapi Kau tutupi, Kau lindungi, hingga yang tampak hanyalah keindahan dan kebaikan.. Harus bagaimana kubalas?
Betapa aku khawatir di akhirat nanti aku menjadi manusia yang dihinakan.. Bisakah aku menghapus dosa-dosa yang menyelimuti diri? Cukupkah amal sholehku untuk membersihkan dan mensucikanku dari kotoran dosa yang menempel di tubuh? Tiba-tiba saja aku merasa sangat khawatir.. Takut kalau-kalau Allah tak memberiku kesempatan lagi.. :(
Aku bisa apa, selain berusaha menyibukkan diri dengan amal sholeh yang mungkin tak seberapa nilainya.. Sebanyak apapun kebaikan yang kulakukan mungkin takkan cukup menutupi borok-borok keburukan.. Dan pada akhirnya hanya bisa berharap kasih sayangMu, semoga amal yang tak seberapa ini sudi Kau terima, Ya Rabb..
Masih banyak 'utang' yang harus kulunasi, masih banyak kesalahan yang harus kutebus, masih banyak cacat yang harus kuperbaiki.. Tak tahu apakah kesempatan yang Kau beri masih cukup untukku memperbaiki semuanya.. Tapi aku akan berusaha membayar semuanya dengan segenap kekuatanku agar bisa menjadikan predikat hina ini menjadi mulia.. Terus berjalan, berlari, terus maju, sampai memang kesempatan itu betul-betul tidak ada lagi..
Jika memang waktuku telah habis dan kepergianku masih menyisakan banyak keburukan, setidaknya usahaku bisa Kau hargai.. Setidaknya kegigihanku sebelum habis waktu, bisa mengundang kemurahan hatiMu untuk menghapuskan keburukan yang tersisa..
Semoga keletihan yang terasa, keringat yang mengucur, air mata yang jatuh, dan langkah kaki yang tiada henti, bisa membantu menyelamatkanku dari murkaMu di negeri akhirat nanti. Aamiin..