Ini pukul 1:08 pagi, dan aku masih terjaga.
Entahlah, ada yang aneh malam ini. Biasanya jam segini aku sudah terlelap, atau
setidaknya sudah mengantuk. Tapi kali ini, walaupun mataku terasa lelah, tapi
badanku sepertinya masih belum mau diajak beristirahat.
Sejak jam 10 malam tadi, aku mengirim undangan soft
launching buku Dear, Sister of Deen, buku pertamaku yang malam ini insya Allah
akan dilakukan peluncurannya. Aku mengirim undangan ke grup keluarga, kepada teman-teman dekat, serta beberapa orang yang kuanggap penting dalam hidup. Sambil meminta doa, betul-betul meminta doa dari mereka agar karya ini menjadi karya yang berkah. Perasaanku saat ini tidak karuan, excited tentu
saja, tapi ada satu perasaan yang sangat dominan, yaitu rasa takut.
Bukan, bukan takut bukunya tidak laku atau
hanya sedikit yang membeli, bukan itu. Tapi rasa takut diri ini akan menjadi
seseorang yang lain, yang terbang terlalu tinggi sehingga lupa di mana dia harus
berpijak. Takut apresiasi membuat diri ini menjadi sombong padahal segala puji
hanyalah bagi Allah. Takut aku yang menulis buku tidaklah sebaik apa yang
orang-orang kira, takut dicap Allah jadi orang yang mengatakan apa-apa yang
tidak dia kerjakan. Dan aku takut, tenggelam dalam kekecewaan atas diriku
sendiri karena tak cukup baik dalam mengamalkan apa-apa yang kutulis di dalam
buku. Malam ini rasanya gelisah, walaupun mungkin kegelisahan itu tak nampak
dari raut wajahku. Tapi rasa takut itu benar adanya.
Allah, di saat seperti ini, aku sangat butuh tuntunan-Mu agar apa yang kulakukan tetap berada dalam jalur yang benar.
Allah,
di saat seperti ini, aku sepertinya perlu lebih banyak merapal syukur agar
selalu ingat bahwa segala pencapaian dan keberhasilan adalah karena kuasa-Mu.
Allah, di saat seperti ini, aku sangat butuh
untuk dikuatkan dalam memegang niatku hanya untuk-Mu. Sungguh aku sangat takut
ada tujuan lain yang menumpang dalam perjalananku mengukir karya yang ingin
kupersembahkan hanya untuk-Mu.
Allah, karya ini merupakan karya yang tak
seberapa, tapi jika pesan-pesan di dalamnya membuat banyak orang untuk semakin
dekat kepada-Mu, lancarkanlah dan jadikanlah karya ini karya yang meluas.
Allah, semoga karya ini bisa mengalirkan
pahala jariyah untukku yang kelak akan terbujur kaku di dalam tanah. Semoga ada
banyak kebaikan berantai-rantai yang dihasilkan dari karya ini untuk
menggantikan dosa-dosa yang aku sesali dan ingin aku tobati. Semoga karya ini
bisa menjadi inspirasi agar semakin banyak hamba-hamba-Mu yang bersyukur dengan menghasilkan karya-karya besarnya, menampilkan citra muslim yang baik dan mengharumkan Islam
dengan berjamurnya muslim-muslim berkualitas.
Allah, kuatkan aku, bimbing dan tuntun aku,
istiqomahkan aku, agar ini tidak menjadi karya yang terakhir. Semoga tak ada
kata berhenti untukku mewujudkan syukur sampai Engkau berhentikan jantung ini
pada degup yang terakhir.
Allah, aku rindu. Tapi bekalku belum cukup untuk pulang. Semoga masih ada waktu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar