Ramadhan udah lewat sebulan, bahkan Syawal aja udah lewat, tapi rasanya masih ngeganjel kalau nggak nulis #refleksiramadhan tahun ini. Buat aku baca lagi nanti-nanti.
Sebelum Ramadhan datang, hati gelisah nggak karuan, ada rasa hampa yang nggak bisa dijelaskan walau berusaha kutepis dengan banyaknya ibadah. Saking frustrasinya, aku memulai malam Ramadhan dengan tangis, mengaku pada Allah bahwa ada yang salah dengan diri, memohon maaf-Nya, dan meminta pada-Nya satu hal: Ya Allah, tunjukkan jalan pulang untuk jiwaku.. 🥺🤲
Maha Baik Allah, Ramadhan selalu hadir membawa pendidikan bagi setiap hamba, tak terkecuali untukku. Sesuai doaku, dari Ramadhan kemarin, Allah seperti mengajakku untuk memaknai kembali makna pulang. Tangis yang awalnya tangis frustasi, perlahan berubah menjadi tangis penyesalan, lalu berubah lagi menjadi tangis syukur, sebab Allah benar-benar menuntun untuk menemukan jawaban dari apa yang aku minta.
Namun dalam perjalanan menemukan jawaban itu, aku bertemu banyak kenyataan pahit. Butuh keberanian untuk mengakuinya, dan butuh keberanian yang lebih besar untuk mau memulai memperbaikinya.
Ternyata, ada banyak salah yang belum benar-benar aku taubati.
Ternyata, aku masih saja bergantung pada diri.
Ternyata, aku belum sepenuhnya jujur mengakui kelemahan dan kehinaan diri di hadapan-Nya.
Ternyata, aku belum seingin itu untuk meraih ridho-Nya.
Hebat sekali ya, racun hati bernama kesombongan itu, datangnya halus sekali sampai-sampai tak sadar bahwa diri telah tergerogoti. 😭
Alhamdulillah, hadirnya Ramadhan menyadarkanku dari apa yang luput. Ternyata, Allah tidak pernah kemana-mana. Aku yang selama ini tanpa sadar menjauh.
Perlahan, kuketuk lagi pintu rumah itu.
Rumah untuk jiwaku.
Tempat dimana aku kembali bertemu dengan diriku sendiri.
Tempat dimana aku merasa terhubung dengan-Nya.
Di hari-hari terakhir Ramadhan, tangis itu akhirnya pecah. Tangisan syukur. Tergugu di atas sajadah, aku berbisik dalam hati, "Allah.. Aku pulang.."
Lega.. 🥺😭
Pelajaran terbaik Ramadhan tahun ini: pulangkan jiwamu pada Allah, sebelum Allah benar-benar memanggilmu 'pulang'..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar