Kamis, 04 September 2014

Tersirat

Malem-malem blogwalking. Nyampe kesini dan nemu quote ini:

"Ketika kematian bukan lagi perkara momental. Contoh: ‘seseorang mati karena sakit jantung. seseorang mati karena kecelakaan. dan masih banyak lagi.’ Coba kita ganti kata ‘karena’ itu menjadi kata ‘setelah’. Dengan pergantian kata itu kita telah melakukan suatu revolusi. Bahwa kematian adalah soal momental yang disebabkan oleh goresan takdirNya. Walau pada akhirnya titik kematian itu tetap menjadi perkara monumental, setidaknya bagi mereka yang (masih hidup) merasa kehilangan atas kematian tersebut." 
         --- Kenapa seseorang mati? Karena Allah bukan?

Sebetulnya bukan hanya kematian, tapi juga setiap kejadian di alam semesta ini, termasuk setiap kejadian yang menimpa diri kita. Semuanya terjadi atas izin Allah bukan? Semuanya terjadi atas kehendak Allah bukan? Kebahagiaan dan kesedihan yang Dia pergilirkan, semuanya terjadi karena Allah menghendakinya untuk terjadi bukan? Lalu kenapa harus menyalahkan ini itu, atau si ini si itu?

Dan perkara takdir itu baik atau buruk, tergantung bagaimana kita menyikapinya. Bukankah Allah itu sesuai dengan prasangka hambaNya?

*renungkan dan tangkap pesan tersiratnya. :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar