Senin, 26 Oktober 2015

It’s Okay to Fail

Ada orang yang lelah. Bukan karena produktif, tapi karena berdiam diri. Diam atau bergerak, dua-duanya sama-sama melelahkan, sama-sama membuang energi. Bedanya, yang satu tidak menghasilkan apa-apa, sedangkan yang satunya lagi menawarkan 2 hal: keberhasilan dan kegagalan. 

Bergerak memang memberikan resiko kegagalan, lantas kenapa? Meski begitu, kegagalan bukan berarti tak memberi apapun, atau membuat pergerakanmu menjadi sia-sia.

Kegagalan memberikan pembelajaran. Pembelajaran tentang jalan mana yang perlu dihindari, cara mana yang tidak berhasil dan tak perlu lagi digunakan, sikap seperti apa yang harus ditunjukkan untuk menghadapi kekecewaan, bagaimana caranya bangkit setelah terjatuh, dan masih banyak lagi.

Kegagalan justru lebih mengajarkan kita banyak hal, dibanding sekali coba langsung berhasil. Keberhasilan tanpa kegagalan mungkin menyenangkan, tapi coba tanyakan kepada mereka yang berhasil, terkadang proses menuju berhasil terasa lebih menyenangkan daripada keberhasilan itu sendiri.

Semakin banyak mencicipi pahitnya kegagalan, akan semakin manis keberhasilan untuk dinikmati. Semakin banyak menelan pahitnya kegagalan, akan semakin sedap keberhasilan itu ketika diceritakan.

Karena itu, teruslah bergerak. Walau gagal, tak apa, karena skenario-Nya terlalu indah untuk dilewatkan.
:)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar