Senin, 07 November 2022

Maukah Kita Bersabar Sedikit Lagi?

 *dikutip dari Monday Love Letter #171, yang kutulis untuk Sister of Deen


Assalamu'alaikum warahmatullah wabarakatuh, sister!

Alhamdulillah senang sekali akhirnya bisa kembali menyapamu setelah sekitar 1 bulan mungkin ya emailmu sepi dari Monday Love Letter. Hehe. Kabarmu baik-baik saja, sister? Dalam keadaan apapun dirimu saat ini, semoga selalu dalam perlindungan dan penjagaan terbaik-Nya, ya. Aamiin.

Saya akhir-akhir ini berpikir bahwa setiap manusia yang hidup tentu tidak mungkin lepas dari ujian dari-Nya. Setiap kita pasti memiliki ujian, masalah, hambatan, tantangan atau apapun itu kamu menyebutnya. Pasti ada aja gitu kan hal-hal atau peristiwa yang bikin kita kelabakan atau bikin hati nggak nyaman, yang tentunya semua itu tidak lepas dari ketetapan yang sudah diskenariokan oleh Allah untuk kita.

Di dalam Quran, Allah berfirman, "Dan Kami pasti akan menguji kamu dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan buah-buahan. Dan sampaikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang sabar," -QS. Al-Baqarah (2) :155

So, kita sebetulnya tidak akan mungkin menghindari hal-hal yang barangkali membuat kita takut dan serba kekurangan karena ujian adalah sebuah keniscayaan yang pasti Allah hadirkan. Akan tetapi, di akhir ayat itu Allah juga memberi petunjuk bahwa kunci untuk menghadapi semua kesulitan itu adalah dengan bersabar.

Di surat yang lain Allah menambahkan, "Katakanlah (Muhammad), “Wahai hamba-hamba-Ku yang beriman! Bertakwalah kepada Tuhanmu.” Bagi orang-orang yang berbuat baik di dunia ini akan memperoleh kebaikan. Dan bumi Allah itu luas. Hanya orang-orang yang bersabarlah yang disempurnakan pahalanya tanpa batas." QS. Az-Zumar (39): 10

Lihatlah, betapa istimewanya sebuah kata kerja bernama sabar. Tentu sabar disini bukan berarti diam berpasrah dan tidak melakukan apa-apa. Sabar yang sebenernya justru adalah sikap tangguh dan pantang menyerah untuk terus memproseskan diri di jalan-Nya. Sabar yang insya Allah akan membuat kita mendulang pahala yang besar dan menjadi kunci surga untuk kita.

Eits, tapi nih tapiii sabar itu kan nggak mudah, sist! Hehe, mungkin itu yang terbersit di pikiranmu. Pada kenyataannya, bersabar memang tak semudah mengatakannya. Saya juga masih sering remedial kok perkara sabar ini. Ada momen-momen tertentu yang mungkin membuat kita terasa seperti berjalan di lorong gelap yang cahaya di ujungnya belum juga terlihat. Tentu rasanya sangat frustrasi karena titik terang itu belum juga muncul sedangkan diri sudah mulai lelah untuk berjalan dan bertahan. Di saat seperti ini, kepada siapa lagi kita menggantungkan harap jika bukan kepada Allah?

Sisterku, ingat kembali bahwa janji Allah itu pasti. Selama kita mau terus berupaya dan bersabar menjalani proses, selama kita mau terus menjaga dan menahan diri untuk tidak berbalik ke belakang, selama itu pula Allah sebetulnya sedang menyiapkan pahala dan ganjaran yang besar untuk kita.

Seandainya kita diperlihatkan oleh Allah bahwa kesabaran kita hari ini yang ternyata akan membawa kita kepada surga-Nya, akankah kita menyerah? Tentu tidak kan? Kita justru akan semakin semangat untuk berjuang karena tahu bahwa semua keperihan ini akan berakhir indah.

Hanya saja, yang namanya reward tentu tidak akan ditaruh di depan. Yang namanya reward, pasti diberikannya belakangan. Maka kita perlu memupuk keyakinan kepada Allah bahwa segala jerih payah di jalan-Nya dan demi mendapatkan ridho-Nya, pasti akan ada reward-nya. Maukah kita bersabar sedikit lagi?

Ada sebuah hadits dari Rasulullah SAW yang bagi saya sangat menarik, mungkin kamu pernah mendengar juga hadits ini. Rasulullah SAW bersabda: Tidak seorang pun yang  masuk surga lalu ingin kembali ke dunia walaupun bagaimana besar kekayaannya di dunia, kecuali orang yang mati syahid. Dia mengharapkan kembali ke dunia hingga dibunuh kembali sepuluh kali dalam (perang sabilillah). Karena kemuliaan yang dilihatnya (yang diberikan kepadanya). Dalam riwayat lain: Karena melihat keutamaan mati syahid. (HR. Bukhari dan Muslim).

Ternyata, para syuhada yang wafat di medan perang, justru malah ingin kembali ke dunia dan terbunuh lagi, dikarenakan saking nikmat dan indahnya jamuan yang diberikan Allah di surga-Nya. Terbayang nggak sih oleh kita, kembali ke dunia dan terbunuh lagi itu berarti tertusuk pedang sekali lagi, tertombak anak panah sekali lagi, tertebas bagian tubuhnya sekali lagi, dan sakaratul maut sekali lagi. Tapi mereka bersedia untuk melaluinya lagi. Artinya, segala perih di dunia tidak ada apa-apanya dibanding nikmat yang sudah Allah siapkan di surga-Nya.

Maka dari itu, sister. Jika kita yakin pada janji Allah, stok sabar kita pasti tidak akan ada batasnya. Sabarlah dalam berjuang di jalan-Nya, sabarlah untuk mengejar ridho-Nya, sabarlah untuk tidak menyerah dan berbalik ke belakang, sabarlah menahan diri dari melakukan hal-hal yang tidak disukai-Nya. Sabarlah, tidak lama, hanya selama di dunia-- untuk kemudian menikmati reward tanpa batas dari-Nya di akhirat.

 

Yang juga sedang belajar sabar,
Your sister of Deen,

Husna Hanifah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar