Selasa, 19 April 2011

lemah dan hina, tapi wajib mulia

Allah Maha Kuasa
Ciptakan manusia
Lemah dan hina
Tapi wajib mulia

Orang hina temannya setan
Orang lemah dijajah kafir
Orang mulia harap ridho-Mu
Rela mati demi al islam

Teringat sebuah lagu lama,
Yang dilantunkan pada sebuah tempat pembinaan yang luar biasa.
Saya hanya manusia biasa yang lemah Ya Allah..
Tapi Engkau berfirman, 
Dan sesungguhnya telah Kami muliakan anak-anak Adam, Kami angkut mereka di daratan dan di lautan, Kami beri mereka rezeki dari yang baik-baik dan Kami lebihkan mereka dengan kelebihan yang sempurna atas kebanyakan makhluk yang telah Kami ciptakan.” 
QS 17:70

Dibalik kelemahan kami, Engkau muliakan kami, Engkau berikan potensi, Engkau sempurnakan kami dengan kelebihan yang tak dimiliki makhluk-Mu yang lain. Engkau pula yang memberikan amanah ini untuk dipikul oleh manusia, bukan makhluk-Mu yang lain.

“Sesungguhnya Kami telah mengemukakan amanah kepada langit, bumi dan gunung-gunung, maka semuanya enggan untuk memikul amanah itu dan mereka khawatir akan mengkhianatinya, dan dipikullah amanah itu oleh manusia. Sesungguhnya manusia itu amat dzalim dan amat bodoh.” 
QS. 33:72

Mengutip kata-kata teman saya.. “Allah Menciptakan kamu, berarti kamu dipercaya untuk mampu jadi orang yang sangat berguna.”

Ketika kita telah dipercaya oleh Allah, maka tak pantas bagi kita untuk mengkhianati-Nya. Yang mempercayai kita bukan lagi manusia, tapi Allah. Pernahkah merasakan ketika kita mengkhianati seseorang kemuadian orang itu tak mempercayai kita lagi, bahkan tak lagi peduli pada kita? Bayangkan jika Allah yang merasa dikhianati oleh kita.. dan Ia tak mempercayai kita lagi. Naudzubillah..

Memang, yang rugi bukan Allah. Allah sama sekali tidak merasa rugi, Ia masih bisa memilih manusia lain yang lebih berkualitas, yang lebih Ia percaya daripada kita. Tapi kitalah yang rugi! Apa jadinya diri ini tanpa kasih sayang Allah?? Kita yang butuh Allah, bukan Allah yang butuh kita. Maka cari tau apa yang Allah mau.. Bukankah setiap penciptaan itu memiliki tujuan?

Mengingatkan diri, dan mengingatkan orang lain juga.. Tak perlu mulia di hadapan orang lain, mulia di hadapan makhluk Allah tidak akan berarti apa-apa.. Jadilah yang mulia di hadapan Allah, asalkan Allah ridho, kebahagiaan dan keselamatan akan menghampiri kita. Walau tidak sekarang, tapi nanti. Di negeri akhirat yang kekal.. Jadilah yang terbaik,         di hadapan Allah.

1 komentar: