Jumat, 27 April 2018

The Main Purpose of Ramadhan


Pernahkah kita berpikir, mengapa ada Ramadhan? Untuk apa Allah memerintahkan ibadah puasa di bulan Ramadhan?

Jangan-jangan selama ini kita hanya menjalani sebuah rutinitas tahunan saja tanpa pemaknaan. Jangan-jangan selama ini kita hanya mengikuti apa yang ayah ibu kita lakukan tanpa pernah mencari tahu mengapa kita harus melakukannya. Atau, jangan-jangan selama ini kita hanya mengikuti keramaian karena kebanyakan orang melakukannya tanpa pernah mencari ilmu sebelum merealisasikan amal. Jangan-jangan, ah sudahlah!

Tanpa disadari, Ramadhan demi Ramadhan mungkin seringnya berlalu begitu saja, tanpa pemaknaan, tanpa perbaikan, juga tanpa peningkatan kualitas diri dan kualitas iman. Kita mungkin hanya sibuk dengan rencana buka puasa bersama, liburan lebaran, baju baru, serta hal-hal yang kasat mata lainnya. Kita lupa bahwa sejatinya ada waktu sepanjang 30 hari untuk kita mendidik hati dan jiwa kita agar lebih mendekat kepada-Nya, seraya memperbaiki banyak hal yang salah, terlupa, atau terlewat. Padahal, seperti pesan-Nya dalam QS. Al-Baqarah ayat 183, ibadah puasa diperintahkan kepada kita agar kita bertakwa.

Esensi puasa ternyata bukan sekedar menahan lapar, haus, dan nafsu saja, melainkan agar kita jadi bertakwa. Hmm, tidakkah kemudian kita jadi berpikir bahwa ternyata ada pelajaran di balik menahan lapar, ada pembinaan di balik menahan dahaga, ada pendidikan di balik menahan nafsu, dan semua adalah cara-Nya agar kita menjadi takwa?

Selamat menantikan bulan penuh pendidikan dan pembinaan. Semoga pada akhirnya kita tidak termasuk orang yang merugi, yaitu mereka yang berpuasa tetapi ketakwaannya tidak meningkat.

____


#PersiapkanRamadhanmu Day 3

@novieocktavia dan @una_ha2

Design: @ayambisu

Kamis, 26 April 2018

Ramadhan as a Reminder



Pengingat demi pengingat, manakah yang kemudian melekat?

___


Manusia itu pelupa, sering diingatkan, tapi sering juga lupanya. Hmm, jangan-jangan, hal inilah yang membuat kita sebagai manusia mendapat banyak sekali pengingat dari Allah dalam keseharian. 

Ada shalat 5 waktu sebagai pengingat harian, ada shalat Jum'at sebagai pengingat pekanan, dan yang sebentar lagi datang, ada Ramadhan sebagai pengingat tahunan. Pengingat-pengingat itu, tanpa kita sadari, adalah bentuk rezeki-Nya kepada kita.

Bila kita berhitung, berapa kali Allah mengingatkan kita? Ujian-ujian, kecenderungan hati pada kebaikan, kemampuan berpikir, rasa gelisah atas maksiat, nasihat yang tak sengaja kita dengar dari orang lain, ajakan-ajakan untuk menghadiri majelis, dan berbagai situasi dan kondisi yang mendewasakan keimanan kita. Dari semua pengingat itu, manakah yang berhasil melekat? 

Ramadhan adalah salah satu pengingat terbaik yang Allah berikan kepada kita, agar kita kembali mendekat kepada-Nya sehingga jiwa kita menjadi bersih dari hal-hal yang menodai kesuciannya. Akankah kita memanfaatkan Ramadhan sebagai momen terbaik atau sebaliknya?

Jika Allah saja begitu ingin menjaga jiwa kita dan sangat memfasilitasi kebutuhan jiwa hamba-Nya, bagaimana dengan kita? Sebesar apa kita peduli pada pemeliharaan jiwa kita? Selamat menantikan Ramadhan dan membersihkan jiwa kita untuk menuju-Nya.

____


#PersiapkanRamadhanmu Day 2

@novieocktavia dan @una_ha2


Design: @ayambisu

____
PS:tulisan ini harusnya diposting kemarin malam, tapi aku lupa hehe. Jadi hari ini harusnya udah H-19 ya :)

Senin, 23 April 2018

Let's Prepare for Ramadhan!



Jika Ramadhan adalah sebuah perjalanan selama 30 hari, persiapan apakah yang sudah kita lakukan?

___

Ramadhan adalah bulan terbaik diantara bulan-bulan lainnya di sepanjang tahun. Sebab, malamnya adalah sebaik-baik malam, siangnya adalah sebaik-baik siang, dan semua amal shaleh yang dilakukan dalam keseharian di bulan itu akan menjadi amal-amal terbaik. Sayang sekali bukan jika kita tidak mempersiapkan pertemuan dengannya? 

Coba bayangkan jika kita bertemu dengan seorang yang penting, presiden misalnya. Jika seorang presiden akan bertamu ke rumah kita, tentu kita akan menyambutnya dengan penyambutan terbaik, bukan? Tidak hanya itu, kita juga pasti akan memilih pakaian terbaik untuk digunakan. 

Begitu pula dengan Ramadhan. Ramadhan ibarat tamu agung yang di dalamnya Allah membukakan pintu taubat seluas-luasnya, majelis ilmu dan majelis dzikir pun tumbuh subur dimana-mana, seakan memanggil kita yang ingin mendekat kembali kepada Allah. 

Jika untuk liburan yang sebentar dan kesenangan lain yang sementara saja kita biasa mempersiapkannya sejak jauh hari, untuk Ramadhan yang di dalamnya ada banyak pahala yang dijanjikan-Nya, mengapa kita tidak melakukannya?

Persiapan terbaik dari sebuah amal adalah dengan menengok pada hati tentang apa yang mendasarinya. Apakah sudah benar karena iman? Sementara, betapa tingginya urgensi melandasi amal dengan iman, sebab itulah syarat diterimanya amal dan kebaikan yang dilakukan.

Mulailah melihat ke dalam diri. Tengok iman kita, sudah di tingkatan mana ia? Akankah kita membiarkan Ramadhan berlalu tanpa iman yang meningkat? Mari bersiap! Bukan nanti, tapi sekarang.

____

#PersiapkanRamadhanmu - Day 1

@novieocktavia dan @una_ha2

Design: @ayambisu

Minggu, 22 April 2018

Behind the Story of #PersiapkanRamadhanmu

A writing project with a friend of mine

Sore itu, aku baru saja pulang dari suatu tempat. Sewaktu menuju parkiran, tiba-tiba ada pesan whatsapp dari temanku, Novie Ocktavia yang bilang kalau dia ingin menulis tentang persiapan Ramadhan dan ngajak kolaborasi. Aku tersenyum membacanya. Bukan karena ajakan kolaborasinya, tapi karena skenario Allah begitu tidak terduga.

Sebetulnya beberapa bulan ini aku sedang tidak percaya diri untuk menulis. Selama 4 bulan ke belakang intensitas menulisku turun drastis, baik di buku harian, di blog, bahkan sekedar menulis caption pun jarang sekali. Sebabnya karena beberapa bulan ke belakang aku lebih sering ngobrol dan berdiskusi, sehingga kebutuhan sharingnya sudah terpenuhi dengan berbicara. Jadi intensitas menulisku berkurang dengan sendirinya. Sekalinya nyobain nulis, mikirnya lamaaa banget. Nggak seluwes biasanya dan waktu menyelesaikan tulisannya juga lebih lama. Jadinya makin nggak PD buat nulis. 

Tapi seperti yang tadi kubilang, skenario Allah seringnya tidak terduga. Di saat lagi nggak PD nulis, malah ada ajakan kolaborasi buat nulis. Udah gitu aku iya-in pula, hahahaa bismillah aja XD

Tapi aku perlu berterima kasih kepada Novie atas ajakan kolaborasi ini. Kalau diingat lagi, dulu kami memang pernah punya wacana untuk berkarya bareng. Alhamdulillah sekarang kesempatannya. :)

#PersiapkanRamadhanmu adalah kumpulan tulisan yang kami tulis berdua tentang mempersiapkan Ramadhan. Sebetulnya tulisan-tulisan tentang persiapan Ramadhan ini adalah untuk kami sendiri. Dengan menulis, kami ingin memacu diri kami agar bisa sebaik mungkin mempersiapkan diri menyambut bulan yang Allah muliakan. 

Insya Allah akan ada 10 tulisan yang akan diposting di Instagram dan blog pribadi kami berdua setiap Senin, Rabu, dan Jumat selama bulan Sya'ban. Semoga bisa menggelorakan semangatmu juga yaa.. Yuk, #PersiapkanRamadhanmu! ^_^