Senin, 08 Juli 2019

Monday Love Letter #49 - Sebuah Jeda di Pertengahan Tahun

Assalamu'alaikum warahmatullah wabarakatuh, sister! Sudah bersyukur hari ini? Bersyukur dulu banyak-banyak yuk, sebelum mata ini terpejam hingga lelap. Selelah apapun harimu, semoga selalu ada tempat di hati untuk merenda syukur kepada Allah.

Alhamdulillah kita sudah sampai di pertengahan tahun 2019, apakah kamu termasuk yang membuat resolusi di awal tahun? Banyak yang bilang, pertengahan tahun merupakan waktu yang tepat untuk melakukan evaluasi diri selama 6 bulan ke belakang, seperti menghitung persentase ketercapaian tujuan kita, memperbaiki cara yang kurang efektif, serta membuat strategi baru yang lebih segar untuk mengejar target-target kedepannya.

Dan tentunya yang tak kalah penting adalah meluruskan niat; apakah Allah suka terhadap apa yang saya upayakan selama ini? Apakah niatku masih lurus karena Allah? Perkara meluruskan niat ini tentu saja sangat penting, kita tentu nggak mau dong kalau ternyata lelah kita tidak bernilai di hadapan Allah? Maka perlu dipastikan agar semua aktivitas kita adalah karena dan untuk Allah. Tetap semangat ya sister untuk menyambut hari-hari ke depan! Semoga Allah masih memberikan jatah usia agar kita bisa mengukir karya dan manfaat yang lebih banyak, lebih panjang dan lebih luas dalam hidup kita. :)

Tapi tahukah kamu? Dalam perhitungan kalender Hijriah, justru kita sedang mendekati akhir tahun dikarenakan saat ini kita sudah memasuki awal bulan Dzulqa'dah yang mana adalah bulan ke-11 dalam bulan Hijriah. Setelah itu, datanglah bulan Dzulhijjah sebagai penutup tahun yang sungguh istimewa karena ada 2 momen penting di bulan itu, yaitu pelaksanaan ibadah haji dan perintah untuk berqurban sebagai sebuah simbol pengorbanan seorang hamba kepada Rabb-nya.

Sister, jika kamu mendengar kata pengorbanan, apa yang terpikir? Kalau saya, refleks akan menjawab bahwa pengorbanan adalah bukti dari cinta. Dalam konteks ini, tentu saja cinta kepada Yang Menciptakan kita, Allah. Bulan Dzulhijjah merupakan bulan dimana Allah melatih dan meminta pengorbanan terbaik kita di akhir penghujung tahun. Allah ingin melihat mana diantara hamba-Nya yang mencintai-Nya dan rela berkorban untuk-Nya.

Melalui perintah qurban, Allah ingin mengajarkan kita untuk belajar melepaskan kecintaan kita terhadap harta serta menyembelih rasa kepemilikan kita terhadap titipan-Nya karena pada hakikatnya semua adalah miliknya Allah. Dengan perintah qurban pula, kita dibelajarkan untuk mengingat dan mengembalikan hakikat diri kita sebagai seorang hamba Allah.

Ibadah haji apalagi, haji meminta semuanya darimu: mengeluarkan harta yang tidak sedikit; pergi jauh dan meninggalkan keluarga; meninggalkan pekerjaan dan perniagaan dengan manusia; menanggalkan jabatan, tahta dan status sosial, bahkan menuntut ketahanan fisikmu dalam setiap rukunnya. Semuanya mesti dilepas, ditinggalkan dan dikorbankan demi memenuhi perintah Dia yang kita ibadahi. Apa yang bisa membuat kita rela berkorban setotalitas itu selain keimanan dan kecintaan kepada-Nya?

Bulan Dzulhijjah memang masih 3 minggu lagi. Namun saya ingin mengajakmu untuk mulai berlatih "ber-qurban" sejak hari ini sebelum Allah benar-benar meminta qurban kita yang sebenarnya. Lepaskan sejak sekarang, hal-hal yang sekiranya menutupi dan memberatkan pengorbanan kita kepada Allah. Berlatihlah untuk meninggalkan serta menanggalkan segala kepemilikan dan kecintaan kita yang menjadi penghalang atas bertahtanya Allah di hati kita.

Ingat, kita ini hamba-Nya Allah, dan Allah ingin kita hanya jadi hamba-Nya. Selamat berlatih!

Dariku yang juga masih berlatih,
Your sister of Deen,
Husna Hanifah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar