Senin, 31 Agustus 2020

Monday Love Letter #94: Akankah Berakhir Sia-Sia?

Assalamu'alaikum warahmatullah wabarakatuh, sister!

Bagaimana suasana Idul Adha di tempatmu? Kira-kira apa yang bisa termaknai dari Idul Adha tahun ini? Semoga bukan hanya daging dan bakar-bakar sate saja ya yang kita dapatkan, hehe, tapi kita juga bisa merenungi makna dibalik momen besar ini.

Bagi saya pribadi, sepertinya ini adalah bulan Dzulhijjah paling berkesan yang pernah saya lewati. Bulan pengorbanan, katanya. Dimana ada sebuah event besar rutinan di penghujung tahun (Hijriyah) dan di event itu Allah meminta pengorbanan terbaik dari hamba-hamba-Nya untuk ditukar dengan kebaikan yang berlipat-lipat, insya Allah.

Ibarat sebuah pesta dimana orang-orang pasti menampilkan pakaian terbaik, riasan terbaik dan kendaraan terbaik, maka momen Idul Adha menjadi ajang "pamer" di hadapan Allah untuk memberikan persembahan terbaik untuk diqurbankan.

Saya pribadi merasa terharu, ketika ada seorang kawan yang selalu menyambut ajakan berkurban dan ketika ditanya alasannya, "kalau saya sih mumpung ada, diusahakan. Karena kita nggak pernah tau tahun depan masih diberi kesempatan berqurban atau tidak," jawabnya mantap.

Tak sedikit juga yang ragu-ragu sebab situasi saat ini yang masih dalam pandemi, bersamaan dengan banyaknya kebutuhan yang harus dipenuhi, membuat beberapa dari kita menjadi lebih banyak berhitung. Tapi ternyata tidak semua begitu. Ada orang-orang yang tetap semangat berupaya, memberanikan diri untuk memberikan segenap harta yang dimiliki, menepis segala rasa khawatir sebab yakin bahwa Allah pasti mencukupkan rezeki. Masya Allah :"

Ada pula yang tidak hanya berqurban untuk dirinya, tapi juga membantu saudaranya yang ingin sekali berqurban agar saudaranya ini dapat berqurban. Ini sih lebih terharu lagi, tak ada yang lebih indah dari saling tolong menolong agar sama-sama bisa melaksanakan perintah Allah. Diam-diam saya berdoa, semoga suatu saat saya juga bisa seperti itu. Aamiin!

Di sisi lain, ada pula sebagian lainnya, yang walau telah berupaya sebaik mungkin, hartanya tetap tak cukup untuk membeli hewan qurban untuk disembelih. Tapi karena mengerti bahwa ibadah qurban adalah juga tentang memaknai esensi, maka diberikanlah segenap harta terbaiknya dalam bentuk shodaqoh qurban. Ada pula yang berqurban dalam bentuk tenaga, membantu memfasilitasi mereka-mereka yang hendak berqurban. Masya Allah, semuanya berlomba memberikan yang terbaik yang bisa diberikan.

Bagi saya pribadi, cerita-cerita itu membuat diri saya memaknai lebih dalam momen bulan Dzulhijjah ini. Bahwa untuk menjalankan perintah Allah dan Rasul-Nya, kita memang harus seberjuang itu!

Idul Adha ini event besar! Kesempatan besar untuk "cari muka" di hadapan Allah, peluang besar untuk menjadi lebih dekat dengan Allah. Sebuah kesempatan emas bagi hamba-hamba yang ingin membuktikan cinta dan pengabdian kepada-Nya. Ya Allah, kemana saja aku ini, baru sadar kalau momen Idul Adha tuh ternyata maknanya sedalam itu! :"

Lalu setelah dua hari kemarin saya membantu prosesi penyembelihan, berkali-kali menyaksikan satu per satu domba dan sapi disembelih, yang terpikir oleh saya adalah, "Ya Allah, inilah hewan qurban yang dipersembahkan oleh pada muqorrib untuk-Mu.. Semoga amal kami semua bisa Kau terima ya, Allah.."

Kita tentu tahu, uang yang harus dikeluarkan untuk menyembelih satu ekor domba atau kambing saja, membutuhkan dana yang tidak sedikit. Bahkan, ada yang harus menabung hingga berbulan-bulan untuk bisa membelinya. Apa jadinya jika ternyata amalan yang kita lakukan tidak diterima oleh-Nya? Sia-sialah selama ini perjuangan.

Maka Nabi Ibrahim a.s mengajarkan, selepas kita mengupayakan sesuatu untuk Allah, berdoalah pada-Nya; Rabbana taqobbal minna innaka antassamii'ul aliim.. Ya Allah terimalah amal kami, sesungguhnya Engkau Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.

Kita tak pernah tahu, apakah ada hal-hal dari diri kita yang menghalangi sampainya amal kita, mungkin dosa-dosa kita, mungkin niat yang tak lurus, atau apa saja. Maka selepas ibadah yang kita lakukan, mintalah kepada Allah, semoga semuanya tak jadi sia-sia di hadapan-Nya.

Bismillah, terimalah amal kami, ya Allah.. Semoga apapun yang kita persembahkan untuk-Nya di momen Dzulhijjah ini, baik dalam bentuk harta maupun jiwa, dapat diterima oleh-Nya sebagai sebentuk cinta, pengorbanan dan rasa syukur kepada-Nya. Aamiin ya Rabbal 'alamin.

Your sister of Deen,
Husna Hanifah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar