Senin, 26 Desember 2022

Menyadari, Menerima, Mensyukuri Cinta-Nya

 *dikutip dari Monday Love Letter #184, yang kutulis untuk Sister of Deen


Assalamu'alaikum warahmatullah wabarakatuh, sister!


Saya menulis surat ini sambil berbaring di atas kasur karena sedang sakit. Mohon maaf suratnya terlambat sampai, ya. Seharian kemarin saya full istirahat, semoga bisa cepat pulih. Kamu jaga kesehatan yaa, sister! :)

Kondisi sedang sakit begini, apa lagi yang dipikirkan selain mensyukuri nikmat sehat, ya nggak? Cuaca akhir-akhir ini sudah cukup lama kurang bersahabat, berbulan-bulan saya lalui dengan baik-baik saja. Sehat-sehat saja. Sampai akhirnya Kamis lalu badan saya tiba-tiba drop, saya baru menyadari bahwa kondisi sehat saya sebelum ini, tidak benar-benar saya syukuri. Hiks.

Yang bikin agak menyesal adalah karena ada beberapa urusan yang harus saya kerjakan, tapi saya tunda, lalu saya keburu sakit. Alhasil semakin tertundalah urusan-urusan itu. Ternyata benar nasihat Rasulullah SAW yang dinyanyikan oleh sebuah grup nasyid, yaitu untuk selalu mengingat 5 perkara sebelum 5 perkara, salah satunya sehat sebelum sakit. Bersegeralah saat kau sehat, karena kau tak pernah tahu kapan waktu sakitmu. Hiks (2).

Astaghfirullah, kadang suka nggak sadar kalau lagi dzolim sama diri sendiri. Kadang masih suka terlena dengan segala nikmat yang Allah berikan. Yang harusnya dipakai untuk bersyukur, malah kufur. Dasar aku. Semoga kita semua dilindungi Allah dari sifat kufur ya, sister.

By the way, ada satu hal menarik yang saya sadari ketika sakit. Tentu kamu setuju kan, orang sakit makannya nggak bisa sembarangan. Tubuh kita akan secara otomatis menolak makanan-makanan yang "kurang sehat" seperti yang berbasis goreng-gorengan, tepung, atau tipe junk food lainnya. Jangankan makan makanan tersebut, membayangkannya saja saya sudah mual duluan. Selama sakit ini, saya hanya makan bubur, nasi tim, dan cream soup saja. Itupun beberapa jam kemudian keluar lagi karena mual. Heuheu..

Menariknya, di hari ke-3 saya sakit, saya ngidam buah. Bener-bener pengen makan buah karena memang stok buah lagi nggak ada. Saking inginnya, saya sampai ikut suami saya keluar rumah karena dia kurang ngerti cara milih buah yang bagus. Akhirnya, berbekal jaket dan kaos kaki, sambil agak lemas saya naik motor untuk cari buah. Untungnya, tidak jauh dari rumah kami ada toko buah yang baru buka. Tanpa pikir panjang, kami langsung turun dari motor dan saya langsung bersemangat mengambil buah mangga gedong, apel, dan lengkeng. Sempat mampir juga untuk beli jus jambu sebelum pulang.

Tubuh seperti tahu apa yang sedang dibutuhkan. Kondisi sedang sakit, kepikiran makan ayam goreng favoritpun nggak sama sekali. Malah kepengennya buah. Saya terima "ngidam" itu sebagai sinyal dari tubuh untuk memenuhi nutrisi yang dia butuhkan. Alhamdulillah, rasanya jadi punya tenaga lebih dan mood juga jadi bagus ketika makan buah.

Ternyata kita dikaruniai tubuh yang keren ya sama Allah. Di saat yang sama, kita juga dikaruniai Allah banyak buah-buahan tropis yang mudah dijangkau. Dan betapa cocoknya tubuh kita dengan makanan ciptaan Allah. Buah dan sayur mampu menutrisi tubuh kita, dan tubuh kita pun cocok dengan makanan yang Allah tumbuhkan dari alam.

Ini baru contoh kecil. Faktanya, masih banyak hal ciptaan Allah yang diperuntukkan untuk kita, manusia. Cocok dengan manusia, bermanfaat untuk manusia, bahkan bisa menyelamatkan manusia. Ya, seperti Al-Quran, misalnya. Bukan hanya mempermudah hidup kita, tapi bahkan bisa sampai menyelamatkan kehidupan kita di akhirat nanti. :)

Maka, sebetulnya cinta Allah untuk kita, dapat selalu kita rasakan saat kita menyadari bahwa banyak sekali urusan kita yang diatur dan diperhatikan oleh-Nya. Dan apa yang hadir dari-Nya, selalu baik, bahkan terbaik. Kita hanya butuh kelapangan hati, untuk mau menyadari, menerima, dan mensyukuri setiap cinta dari-Nya.

Barakallahu fiik, sister!


Your sister of Deen,
Husna Hanifah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar