Jumat, 15 Agustus 2014

Ingatkah Kau, Ayah..

Ingatkah kau, Ayah..
Dengan aku yang saat kecil begitu manja di depanmu
Aku yang saat kecil begitu cengeng tanpamu
Namun tangisku terhenti ketika aku merasakan dekapanmu

Ingatkah kau, Ayah..
Saat aku belum cukup berat sehingga masih bisa kau gendong
Hampir setiap malam kau menggendongku ke kasur jika aku tertidur di kursi
Terkadang aku tersadar,
tapi aku tetap berpura-pura tidur dalam pelukanmu yang melindungi

Ingatkah kau, Ayah..
Saat aku sakit dan dipulangkan dari sekolah
Kau menjemputku, menghampiriku ke ruang guru
Lalu aku langsung berlari dalam pelukanmu dan menangis
Pelukan yang kurindukan bahkan sampai sekarang

Ingatkah kau, Ayah..
Dulu sebelum aku bisa naik motor sendiri
Kaulah yang selalu aku dekap dari belakang
Belakang punggungmu adalah tempat teraman di dunia
Mau kau bawa aku kemanapun, aku tak pernah takut selama bersamamu

Kau tahu, Ayah..
Betapa aku merindukan semuanya malam ini
Betapa aku membutuhkan pelukanmu saat ini
Saking rindunya sampai-sampai mataku selalu berkaca-kaca
tiap kali aku membayangkan terbenam dalam pelukanmu

Kau tahu, Ayah..
Aku rindu..
Bahkan ketika kita bertemu pun aku tetap rindu..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar