Assalamu'alaikum
warahmatullahi wabarakatuh, sister! Alhamdulillah, jika kamu menunggu-nunggu
hadirnya Monday Love Letter di hari Seninmu, saya juga selalu menunggu-nunggu
hari Senin agar bisa mengeluarkan isi pikiran menjadi tulisan yang penuh hikmah
dan menjadi reminder diri. Jika ternyata tulisan itu kemudian menginpirasimu,
all thanks to Allah! Tidak ada sesuatupun yang terjadi kecuali atas izin-Nya.
Di Love
Letter kali ini, mungkin topik yang dibahas akan sedikit serius. Harap maklum,
karena seminggu kemarin saya banyak berpikir serius tentang fenomena yang
akhir-akhir ini saya lihat. Ada rasa miris, sedih, takut, sekaligus greget
ingin berusaha mengubah. Apa tuh? Penasaran, simak ya..
Mungkin
kamu pernah mendengar hadits ini. Rasullah SAW bersabda, "Akan datang
kepada manusia suatu zaman, orang yang berpegang teguh pada agamanya seperti
orang yang menggenggam bara api." (HR. Tirmidzi)
Sadarkah
kita? Kitalah yang sekarang sedang hidup di zaman itu. Kini makin nyata
tanda-tanda akhir zaman dengan maraknya kemaksiatan, tindak kejahatan, dan
hal-hal yang bertentangan dengan nilai-nilai Islam sehingga rasanya suliiiit
sekali menjaga iman ini. Kemaksiatan kini mulai dianggap wajar. Pemikiran dan
gaya hidup barat kini menjadi hal yang biasa. Islam menjadi semakin asing dan
orang-orang yang berpegang teguh memegang ajaran Islam semakin terasing.
Akhir-akhir
ini saya mengamati betapa dunia ini begitu gemerlap dengan segala perhiasannya.
Kebanyakan orang berlomba-lomba mengumpulkan "perhiasan" itu;
kekayaan, kekuasaan, gaya hidup mewah, popularitas, pujian dan tepuk tangan.
Perhiasan yang sebetulnya hanya untuk memuaskan hawa nafsu, ego, dan prestise
belaka di hadapan orang lain. Banyak orang hidup untuk mendapat pengakuan dan
memenuhi ekspektasi orang lain, bukan untuk memenuhi harapan Penciptanya.
Semoga itu bukan kita.
Saya
sedih sebetulnya melihat fenomena itu. Banyak orang yang lelah mengejar
mimpinya, banyak orang yang sibuk dengan pekerjaannya, banyak orang yang
(katanya) berjuang tapi kebanyakan mereka malah berujung stress, tertekan,
depresi, bahkan ada yang berujung bunuh diri. Padahal jika ditanya untuk apa
mereka melakukan itu semua, semuanya pasti akan menjawab, untuk kehidupan yang
bahagia. Tapi mengapa yang terjadi malah kebalikannya?
Inilah
zaman kita. Zaman dimana memegang kebenaran seperti memegang bara api, sulit
sekali. Belum lagi sindiran, cemoohan, isu yang bertebaran dan komentar dari
sana-sini, yang terkadang membuat ragu dan goyah atas kebenaran yang diyakini.
Kita seperti sedang berada dalam badai besar dengan angin yang sangat kencang,
tanpa tempat berlindung tentulah kita tidak akan selamat. Berlindung dari badai
didalam bangunan yang kokoh, itulah yang kita perlukan.
Bangun
dan sadarlah! Carilah perlindungan terbaik untuk diri kita karena jika kita
tidak bergantung dan berlindung pada Dia yang Maha Melindungi, iman kita akan
tergerus, ideologi kita terbawa arus, dan diri kita akan terjerumus.
Naudzubillah min dzalik.
Maka,
kunci untuk setiap manusia akhir zaman adalah kembali kepada Allah dan
bergantung hanya kepada-Nya yang memberikan kekuatan dan keteguhan hati. Hanya
Allah tempat berlindung yang paling aman. Bahkan iblis saja tidak mampu
menggoda mereka yang teguh imannya.
Namun
untuk mendapat perlindungan Allah tentulah tidak semudah membalikkan telapak
tangan. Kita harus "merayu" Allah agar Allah mau menolong kita.
Apalagi yang kita minta adalah perlindungan untuk sesuatu hal yang besar;
fitnah akhir zaman dan keselamatan dunia akhirat. Memangnya Allah akan
memberikannya secara cuma-cuma tanpa menyeleksi kepantasan hamba-Nya?
Pantaskah
kita meminta perlindungan dari Allah tanpa membangun hubungan yang dekat dengan
Allah? Sholat wajib dinanti-nanti, baca quran sesempatnya, hadir ke kajian
malas, berinfak se-sisa-nya, berdoa sama Allah kalau ada maunya saja. Bahkan
kita masih menghabiskan waktu dengan hal-hal yang tidak bermanfaat.
Astagfirullah. Bagaimana Allah akan menolong?
Yuk,
mulai serius mendekat kepada Allah. Mulai perbaiki hubungan kita dengan Allah.
Jika kondisi "gelap" di sekitar kita hanya bisa dilawan dengan
"cahaya", maka dekat-dekatlah dengan sumber cahaya. Dimulai dengan
baca, pelajari, dan amalkan surat cinta dari Allah (Al-Quran) yang merupakan
pedoman hidup kita, tingkatkan kualitas ibadah kita, hadiri majelis ilmu yang
bisa mengokohkan ketauhidan kita, berkumpullah bersama orang-orang sholeh(ah)
yang juga mencita-citakan keselamatan akhirat karena kita akan semakin kuat
jika berjamaah.
Semoga
dengan begitu Allah makin menyayangi kita dan memberikan perlindungan dan
pertolongannya kepada kita baik di dunia maupun di akhirat. Aamiin..
"…Maka
dirikanlah shalat dan tunaikanlah zakat, dan berpegang teguhlah kepada Allah.
Dialah pelindungmu; Dia sebaik-baik pelindung dan sebaik-baik penolong."
-QS. Al-Hajj (22) : 78-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar