Assalamu'alaikum
warahmatullahi wabarakatuh. Bagaimana hari Seninmu, sister? Semoga selalu dalam
keadaan baik dan semoga Allah memberkahi segala aktivitasmu apapun itu. Pekan
ini seruu sekali bagi saya karena sepekan ini saya sedang membenahi beberapa urusan
dan project yang sedang dijalankan, termasuk Sister of Deen Project ini
pastinya. Hehe. Doakan ya semoga lancar dan tidak ada kendala berarti :)
Seiring
saya membereskan satu per satu urusan, disaat yang sama saya merasa bahwa Allah
sedang mendidik saya melalui ini semua. Tidak ada yang lebih melegakan ketika
saya masih merasakan kasih sayang Allah lewat pembelajaran yang diberikan-Nya
melalui kehidupan ini. Alhamdulillah, Allah Yaa Rahman Yaa Rahiim.. Semoga hati
ini selalu diberi kepekaan agar bisa menangkap hikmah dari-Mu.
Salah
satu pembelajaran dari Allah kepada saya sepekan kemarin adalah tentang
hambatan. Bahwa Allah memberi hambatan bisa jadi untuk menguji kesungguhan
kita. Pernah nggak sih ketika kita sedang memperjuangkan sesuatu lalu ketika
melangkah kok adaaa aja hambatannya. Kok rasanya susaah sekali. Masalahnya bisa
beragam, dari mulai masalah teknis hingga masalah motivasi. Kondisi seperti ini
tentunya akan sangat menguji kita apakah akan memutuskan untuk terus maju, atau
berhenti saja. Untukmu yang sedang mengalami kondisi seperti itu, semoga Allah
memberi kekuatan kepadamu untuk bertahan ya! Saya percaya setiap niat baik
pasti ada jalannya.
Saya jadi
teringat pada kisah Siti Hajar yang mencari-cari air karena Ismail kecil terus
menangis karena lapar. Siti Hajar sampai harus berlari-lari antara Shafa dan
Marwah sebanyak tujuh kali untuk mencari air. Lalu ketika ia sudah berada di
titik terlelahnya, ternyata air malah mengalir dari bawah kaki Ismail. Adapula
kisah Nabi Musa yang terjebak didepan laut merah ketika dikejar-kejar oleh
pasukan Fir'aun, ternyata jalan keluar ada pada tongkat dalam genggamannya yang
kemudian dapat membelah lautan atas izin Allah.
Dari
kisah ini kita bisa mengambil hikmah bahwa solusi itu bisa jadi amat sangat
dekat. Bahkan mungkin tidak sampai selangkah dari tempat kita berdiri. Tapi
mengapa Allah menjadikan jalannya begitu sulit? Kita dibuat harus berbelok
dulu, harus mengambil jalan memutar, bahkan mungkin harus menemui jalan buntu
dulu sebelum menemukan jalan keluar. Tidak lain karena Allah ingin menguji
kita! Seberapa besar kesungguhan kita dan seberapa sabar kita untuk mewujudkan
niat baik kita. Dan yang paling penting, seberapa kuat kita bergantung kepada
Allah.
Jika
mengingat-ingat perjalanan hidup kita ke belakang, mungkin ujian kesungguhan
ini juga pernah datang kepada kita. Saya pernah tertatih-tatih mengerjakan
skripsi ketika masih kuliah dulu. Rasanya sulit sekali dan banyak tekanan. Tapi
ketika saya memperbaiki dan menguatkan niat, ternyata kemudahan datang dari
arah yang tidak disangka-sangka dan prosesnya selesai lebih cepat dari yang
dibayangkan. Adakah yang sedang mengerjakan skripsi atau tesis? Semangat ya,
semoga Allah memberi kemudahan dalam prosesnya. :)
Ceritamu
mungkin berbeda, ada yang mungkin kesana kemari mencari jodoh tapi ketika
memasrahkan urusan kepada Allah, ternyata Allah mendatangkan jodoh yang tidak
lain adalah tetangganya sendiri. Atau mungkin ada yang pernah mengalami stress
berkepanjangan, mencari teman bercerita kesana kemari, tapi ternyata ketenangan
muncul dari keningnya yang ditempelkan keatas sajadah untuk bersujud di
sepertiga malam. Mungkin ada yang pernah mengalami kesulitan ketika
persalinannya, kondisi janin yang mengkhawatirkan dan kondisi ibu yang sudah
lelah membuat seakan tak ada harapan, tapi kemudahan tiba-tiba saja hadir
setelah mencium tangan ibu dan meminta maaf. Ada yang mungkin sedang dalam
keadaan kalut karena ditolak banyak kesempatan kerja, tapi jalan keluar muncul
ketika dia tidak sengaja membantu orang asing yang kesulitan di jalan dan
ternyata orang itu sedang mencari karyawan sehingga selesailah masalah
pekerjaan yang sedang dihadapinya.
Skenario
Allah memang misteri. Tugas kita bukanlah memikirkan ranah hasil, tapi ranah
ikhtiar. Upaya mana yang kira-kira belum optimal. Cara mana yang kira-kira
perlu diperbaiki. Seserius apa kita meningkatkan kepantasan diri dan seberapa
besar kesungguhan kita dalam mewujudkannya, mungkin itu yang ingin Allah lihat
dari kita sebelum Dia memberikan jalan keluarnya.
Solusi
itu dekat, dear.. Jika solusi itu terasa jauh, mungkin yang jauh adalah
kepantasan kita. Jalan keluar itu bisa jadi tidak sampai selangkah dari tempat
kita berdiri. Namun jika jalannya terasa berkelok-kelok, mungkin yang
membuatnya berkelok adalah karena tidak lurusnya niat kita.
Apapun
medan juangmu, jangan berhenti sebelum memberikan ikhtiar terbaik.
sebuah pencerahan dari santri cilik ni :D , makasih ya dik santri
BalasHapus