Senin, 21 Januari 2019

Monday Love Letter #25 - Dan Aku Belum Pernah Kecewa dalam Berdoa Kepada-Mu, Ya Tuhanku


Assalamu'alaikum warahmatullah wabarakatuh, my sister of Deen! Senang sekali akhirnya Monday Love Letter bisa sampai di surat yang ke-25. Senin ini sedikit berbeda karena saya dan Novie bertukar jam mengirim surat sehingga saya harus menulis suratnya lebih pagi. Mohon maaf karena atas keterlambatan suratnya ya, hehe.

Saya akan memulai dengan satu pertanyaan untukmu. Pernahkah kamu merasa kecewa ketika berdoa kepada Allah? Hari gini, siapa sih manusia yang nggak punya keinginan? Apalagi jika kita melihat pencapaian orang lain yang kita lihat di media sosial, pasti kita pun jadi ikutan ingin ini, ingin itu, banyak sekali! Dan dalam perjalanan mewujudkan keinginan dan impian kita, tak jarang kita menengadahkan tangan untuk berdoa kepada Allah agar semuanya itu Dia wujudkan, betul?

Lalu pernahkah kita sampai merasa kecewa ketika berdoa kepada-Nya? Dari mulai pertanyaan halus seperti "Ya Allah, kok doaku nggak dikabul aja ya.." hingga ada perasaan marah ketika berdoa kepada-Nya, "Ya Allah kenapa doaku tak juga Kau kabulkan siih?!" Apakah kamu pernah begitu? Jika pernah, kita istighfar sama-sama ya..

Saya pernah membaca sebuah kisah Nabi Zakaria yang ada di awal QS. Maryam. Dalam surat itu Allah menceritakan bagaimana Allah menganugerahkan anak kepada Nabi Zakaria padahal ketika itu Nabi Zakaria sudah tua, tulang-tulangnya telah lemah dan telah beruban. Bahkan istrinya pun adalah seorang yang mandul. Namun dengan kuasa-Nya, mereka dapat memiliki anak yang kemudian diberi nama Yahya yang saat dewasanya diangkat menjadi Nabi untuk meneruskan perjuangan ayahnya.

Yang ingin saya garis bawahi disini adalah tentang bagaimana Nabi Zakaria berdoa kepada Allah, "Ya Tuhanku, sungguh tulangku telah lemah dan kepalaku telah dipenuhi uban, dan aku belum pernah kecewa dalam berdoa kepada-Mu, ya Tuhanku." Kalimat "dan aku belum pernah kecewa dalam berdoa kepada-Mu, ya Tuhanku" sempat membuat saya sedikit heran. Ada bagian dari otak saya yang sepertinya tidak bisa menerimanya, "Serius? Nggak pernah kecewa ketika berdoa sama Allah? Kok bisa?" Mungkin karena saya teringat pada kejadian masa lalu yang pernah membuat saya kecewa terhadap takdir-Nya. Normal kan? Karena pada kenyataannya memang tidak semua keinginan kita dikabulkan Allah.

Tapi apakah tidak kecewa dalam berdoa kepada Allah berarti doa kita selalu dikabulkan oleh-Nya? Saya rasa tidak. Semakin dewasa, saya semakin mengerti bahwa Allah selalu punya cara tersendiri dalam menjawab doa hamba-Nya. Saya mengenal seseorang yang pernah kecewa ketika kampus dan jurusan kuliah yang ia masuki bukanlah yang ia inginkan, tapi justru dari kampus dan jurusan itulah dia mendapatkan lingkungan pertemanan yang baik yang mungkin tidak akan dia dapatkan jika berkuliah di kampus impiannya.

Saya mengenal seseorang yang pernah kecewa dengan pola asuh orangtuanya di masa lalu, tapi justru dengan pengasuhan seperti itulah dia bisa memiliki prinsip hidup yang kuat yang mungkin tidak akan dia dapatkan jika dia lahir di keluarga yang lain.

Saya mengenal seseorang yang selalu punya harapan agar Allah memberi kesempatan untuk menjelajahi bumi-Nya, ternyata Allah kabulkan satu per satu dengan kejutan yang tak disangka-sangka. Saya juga mengenal seseorang yang selalu berdoa agar Allah memberinya keturunan dan Allah masih menahan keinginannya tersebut namun Allah menggantinya dengan kehadiran "anak-anak" ideologis yang sangat dia syukuri karena makna keturunan tidak hanya anak yang lahir dari rahimnya saja.

Seseorang itu, adalah saya. Mungkin kamu juga pernah mengalami hal yang serupa, atau bahkan punya cerita yang lebih "mengecewakan". Namun ketika kita berhasil menemukan hikmah yang besar dibalik setiap doa yang ditunda atau diganti oleh-Nya, kekecewaan itu akan menghilang begitu saja, berganti dengan rasa syukur dan rasa terima kasih yang besar karena ternyata takdir dari Allah selalu yang terbaik dan Dia selalu paling tahu apa yang kita butuhkan. Mungkin kita pernah kecewa ketika berdoa kepada Allah, tapi percayalah, jawaban Allah dalam setiap doa kita, tidak pernah mengecewakan.

Dari Abu Said bahwasanya Nabi SAW bersabda, "Tiada seorang muslim pun yang memanjatkan suatu doa yang di dalamnya tidak mengandung permintaan yang berdosa dan tidak pula memutuskan silaturahim, melainkan Allah pasti memberinya berkat doa itu adalah satu dari tiga perkara, yaitu: adakalanya permohonan itu segera dikabulkan; adakalanya permohonannya itu disimpan oleh Allah untuknya kelak di hari kemudian, dan adakalanya dipalingkan darinya suatu keburukan yang semisal dengan permohonannya itu." Mereka (para sahabat) berkata, "Kalau begitu, kami akan memperbanyak doa." Nabi SAW menjawab, "Allah Mahabanyak (mengabulkan doa)." (HR. Ahmad)

Hari ini, seiring dengan pemahaman dan pengalaman hidup yang saya dapatkan, bersama setiap doa yang saya panjatkan kepada-Nya, saya juga akhirnya bisa mengatakan "Dan aku belum pernah kecewa dalam berdoa kepada-Mu, ya Tuhanku." Semoga kamupun begitu ya :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar