Senin, 17 Juni 2019

Monday Love Letter #46 - Ketika Kamu Merasa Ingin Berhenti


Assalamu'alaikum warahmatullah wabarakatuh, sister! Bagaimana kabarmu hari ini? Saya harap hatimu sedang dalam keadaan baik, perasaanmu dalam keadaan positif dan senantiasa terpaut pada Allah. Walaupun perasaanmu hancur, ingatlah ada satu yang tak boleh hancur, yaitu keimananmu. :)

Apakah saat ini kamu sedang memperjuangkan sesuatu? Atau sedang menantikan hal yang baik agar lekas terjadi? Pasti adakalanya kita merasa lelah atau jenuh ya. Apalagi jika "garis finish"nya belum juga terlihat dan kita masih merasa hidup disini-sini aja. Di saat seperti ini, rawan sekali untuk kita merasa ingin berhenti. Pernah atau sedang merasakannya?

Tapi saya yakin, tidak sedikit dari kita yang memilih untuk bertahan dan meneruskan perjuangan walaupun keadaan diri sudah amat payah bahkan hampir putus asa. Saya juga sering berada di posisi itu dan entah kenapa walau sudah amat lelah dan jenuh, tetap saja ada hal yang mentenagai agar terus bertahan. Apakah itu? Yaitu adanya HARAPAN.

Seseorang yang berani berjuang dan bertahan dalam prosesnya adalah dia yang yakin dan percaya bahwa ada hal indah yang menanti di masa depan. Yakin dan percaya bahwa akhir perjuangannya akan berujung indah.

Masihkah ada harapan itu di hatimu, sister? Masihkah hadir imajinasi bahagia yang akan menanti di depan sana seandainya kau teruskan perjuanganmu hari ini? Mungkin imajinasi itu adalah orangtuamu yang tersenyum bangga, air mata bahagia, pelukan selamat, ucapan terimakasih dari orang-orang yang merasakan manfaat dari manisnya perjuanganmu, hingga ucapan salam dari malaikat diiringi langkah kaki yang menginjak syurga.

Selamat untukmu yang masih memiliki harapan. Selama masih ada harapan, selama itupula kita masih punya alasan untuk bertahan. Walaupun gagal berkali-kali, walaupun jatuh bertubi-tubi, memiliki harapan tidak pernah gagal untuk membuat kita bangkit lagi dan mau mencoba lagi. 

Bukankah Rasulullah SAW dan para sahabatnya sudah mencontohkan perjuangan terbaik untuk kita teladani? Bertubi-tubi penderitaan telah mereka alami, tak jarang untaian doa dan air mata nememani sujud-sujud mereka di sepertiga malam. Apa yang mentenagai mereka untuk terus bertahan? Tidak lain karena mereka memiliki harapan agar cahaya Islam tersebar di seluruh penjuru dunia serta harapan agar Allah ridho terhadap hidupnya. Masya Allah, tabarakallah..

Selamat menyemai kembali harapan-harapan itu di hatimu, sister. Berharaplah yang tinggi, berharaplah bukan untuk sekedar urusan duniawi tapi juga untuk kebahagiaan akhirat yang hakiki dan abadi. Yakinlah akan ada hal indah yang menanti di akhir perjuanganmu. Percayalah bahwa Allah tidak pernah menyia-nyiakan usaha hamba-Nya. Selamat kembali berjuang!

Your sister of Deen,
Husna Hanifah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar