Sabtu, 20 Agustus 2011

aku, di hari ke-20

Akhir-akhir ini banyak berpikir.. tentang hidup, tentang diri, tentang perubahan. Ya, aku berubah. Setidaknya begitu yang aku rasakan, walaupun orang-orang mungkin tak melihat perubahannya.. Ada banyak hal yang dituntut untuk segera diselesaikan, dan ini membuat otak berpikir keras, bagaimana caranya agar amanah bisa tunai dalam waktu yang sudah ditargetkan.

Ramadhan udah masuk hari ke-20, dan masih banyak hal yang belum bisa optimal dalam menjalankannya. Waktu semakin sempit dan saat ini saya dituntut untuk bisa memanage waktu dengan baik, memanfaatkan setiap harinya, setiap jamnya, bahkan mungkin tiap menitnya agar target yang sudah dibuat di awal Ramadhan bisa tercapai. GA MAU TAU, harus tercapai. Dan hingga detik ini, saya masih mengupayakannya. Yang penting ga berhenti buat mencoba, dan ga pernah berpikir untuk mencoba berhenti. Bagaimanapun, ini adalah jalan yang telah saya pilih, dan saya bertanggungjawab atasnya. 

Inilah proses menuju kedewasaan, dimana tanggungjawab adalah hal mutlak yang harus dimiliki. Ingat, ini bukan perkara main-main. Ini menyangkut nasibku setelah mati. RUGI, kalau cuma mikirin dunia, rugi kalau mati tanpa karya, tanpa prestasi yang bisa diakui. 

Ramadhan kali inipun, ga ada yang bisa menjamin bahwa ini bukan yang terakhir bagi saya. Mungkin kita bisa minta ke Allah, minta dipanjangkan umur kita, minta dipertemukan lagi dengan Ramadhan tahun depan, tapi ketika Dia sudah berkehendak, tidak ada yang bisa menundanya atau mempercepatnya. Umur kita ga ada yang tau, itu sudah menjadi rahasia Allah yang sudah ditentukanNya.

Maka dari itu,, jangan pernah sia-siakan waktu, jangan pernah sia-siakan kesempatan yang datang kepada kita, karena bisa jadi, itu adalah kesempatan terakhir kita. 

*masih berupaya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar