Di dunia ini, tak ada yang namanya kebetulan. Semua takdir itu pada dasarnya baik, tinggal bagaimana kita menyikapinya saja. Kita terlahir di keluarga kitapun, itu bukan sebuah kebetulan. Ada rencana-Nya di balik semua ini, di balik kisah hidup yang telah atau sedang dilalui. Bahkan kehidupan kita yang akan datangpun, telah diatur oleh-Nya. Kita tak punya kehendak apapun untuk mengubah ketetapan dari-Nya, ini sudah yang terbaik yang Allah berikan pada kita.
Kalau ada yang membuatmu kecewa pada dunia, sadarlah bahwa ada skenario yang lebih indah yang tengah Dia siapkan untukmu.
Barangkali Dia juga sedang mengujimu untuk melihat sejauh mana kau bersabar menghadapi ‘tantangan’ yang Dia berikan. Ya, saya sebut disitu tantangan, bukan cobaan. Karena kalau kita menganggapnya tantangan, kita akan merasa terpacu untuk menghadapinya dan menyelesaikannya, tapi cobaan tak lebih dari sekedar nasib yang seakan tak bisa dirubah.
Selain itu mungkin Dia juga sedang mengingatkan padamu bahwa tak ada gunanya bergantung kepada selain-Nya. Dunia adalah semu. Dan yang akan diberikannyapun adalah kesemuan semata. Tapi kita milik Allah yang kekal, dan hanya akan kembali kepada-Nya, maka pada siapa lagi kita bergantung jika bukan kepada-Nya?
Atau mungkin Dia mencoba menyapamu, melihatmu terlena dengan kehidupan dunia, dengan cinta semu, dengan setumpuk rutinitas, karena Dia tahu manusia akan lebih sering mengingatnya jika dilanda kesusahan, tapi begitu Dia berikan lagi kebahagiaan, kita melupakan-Nya kembali. Maka, tak ada salahnya bukan jika kita mencoba melirik dan berbalik menyapa-Nya? Syukur-syukur jika kita menjadi semakin dekat dengan-Nya.
Mungkin juga dia ingin mengujimu, dan ingin tahu, apakah kamu bisa lulus ‘ujian’ dari-Nya?
Dan mungkin masih banyak lagi alasan Allah memberikan semua ini. Ini baru sebagian kecil yang bisa diungkapkan. Jika dijabarkan pasti akan sangat panjang sekali. Semuanya kembali kepada bagaimana kita menyikapinya. Satu hal yang terpenting, pandanglah segala sesuatunya dengan kacamata positif (meskipun mata anda minus, hehe) dan kembalikan semuanya kepada sang pemegang takdir, maka yang ada di benakmu hanyalah rasa syukur yang tiada habisnya.
“Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatupun, dan Dia memberi kamu pendengaran, penglihatan dan hati, agar kamu bersyukur.”
(QS. 16:78)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar