Senin, 05 November 2018

Monday Love Letter #15 - Menutup Hari dengan Syukur


Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh. Apa kabar sister? Semoga hari Seninmu menyenangkan dan penuh hikmah. Sebelumnya mohon maaf ya Monday Love Letter-nya baru dikirim malam-malam begini. Karena satu dan lain hal, suratnya baru bisa diselesaikan sekarang.

Di jam-jam segini, kamu mungkin sedang istirahat di rumah, atau baru saja pulang selepas seharian tadi bepergian, atau sedang di perjalanan pulang, atau bahkan masih berada di luar rumah membereskan urusanmu hari ini. Dimanapun kamu, baik itu sedang di rumah, di tempat kerja, di kampus, di perjalanan, selelah apapun itu, you did great today, sister! Semoga malam ini bisa kita tutup dengan senyum, dengan penuh rasa syukur, sambil mengantongi hikmah yang banyak dari pembelajaran yang diberikan Allah hari ini kepada kita dan semoga Allah memaafkan segala khilaf dan kesalahan kita hari ini. Aamiin..

Setiap hari adalah kesempatan baru. Saya selalu merinding setiap membaca ayat yang satu ini, "Allah memegang nyawa (seseorang) pada saat kematiannya dan nyawa (seseorang) yang belum mati ketika dia tidur, maka Dia tahan nyawa (orang) yang telah Dia tetapkan kematiannya dan Dia lepaskan nyawa yang lain sampai waktu yang ditentukan. Sungguh, pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda (kebesaran) Allah bagi kaum yang berpikir." (QS. Az-Zumar (39) : 42).

Ayat tersebut menyebutkan bahwa Allah menggenggam ruh manusia ketika tidur. Ada ruh yang Allah tahan sehingga ia meninggal dalam tidurnya, ada pula yang Allah kembalikan ruhnya sehingga ia dapat bangun kembali. Maka setiap hari dan setiap kita membuka mata dari tidur, sejatinya adalah kesempatan yang Allah berikan. Karena bisa saja Allah tidak mengembalikan ruh kita ke dalam jasad ketika kita sedang tidur. Nikmat hidup, sudahkah kita syukuri?

Hikmah lain yang bisa kita ambil dari ayat itu adalah bahwa kita ini memang milik Allah; penguasa mutlak atas diri kita yang mana hidup dan mati kita ada di tangan-Nya. Maka hiduplah di dunia dengan kesadaran bahwa diri ini sepenuhnya milik Allah. Yang tidak membantah, yang setia pada-Nya, yang menjadikan Allah satu-satunya prioritas dalam hidup dan kelak kembali dengan ridho-Nya. Semoga Allah mampukan kita ya :')

Dan yang pasti, karena kita ini milik Allah, maka kita akan kembali ke Allah. Kita akan pulang ke kampung akhirat, kampung halaman kita yang sebenarnya. Setiap Allah memberi kesempatan kita untuk melihat matahari pagi, berarti satu kesempatan untuk mengumpulkan bekal pulang lebih banyak lagi. Mudik atau pulang traveling aja kita suka ditagih oleh-oleh kan sama orang rumah? Masa' pulang ke akhirat mau ketemu Allah, nggak nyiapin apa-apa dan nggak bawa apa-apa? Ahh, kematian memang tidak pernah gagal menjadi nasihat bagi diri yang sering lupa ini. Semoga hati kita senantiasa peka menangkap pesan-pesan dari-Nya.

Alhamdulillah, kita patut bersyukur hari ini karena Allah telah memberi (lagi) kesempatan hidup kepada kita sejak kita bangun dari tidur pagi tadi. Maka tutuplah hari ini dengan penuh rasa syukur dan terima kasih kepada Allah. Berterima kasihlah atas hal-hal menyenangkan yang terjadi hari ini, berterima kasihlah karena Allah masih bersama kita dan memberikan pertolongan-Nya walaupun hari ini kita menghadapi situasi yang sulit. Jika Allah beri kita kesempatan lagi esok hari, semoga hari esok bisa lebih baik dari hari ini dan semoga syukur kita kepada-Nya melebihi syukur kita hari ini. Aamiin..

Selamat beristirahat, sister. Semoga mimpimu indah :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar