Selasa, 04 Desember 2018

Monday Love Letter #19 - Hidup Ini Butuh Ilmu

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh. Alhamdulillah sudah Desember! Gimana, deg-degan nggak sebentar lagi kita (insya Allah) mau memasuki tahun yang baru? Kalau saya sih deg-degan. Masih ada sih beberapa target yang harus selesai sebelum akhir tahun, tapi juga excited menanti skenario apa yang Allah siapkan untukku di tahun 2019 nanti. Tentunya dengan harapan bisa jadi pribadi yang lebih baik lagi di mata Allah :)

Sebulan ke belakang, saya merasa bahagia dan bersyukur sekali karena saya banyak bertemu dan berdiskusi dengan perempuan-perempuan yang sedang memulai kembali mendalami ilmu agama mereka. Padahal kita mungkin sudah diajari tentang Islam ya sejak kecil, tapi entah kenapa semakin dewasa justru merasa semakin banyak nggak tahunya. Semakin mempelajari Islam, semakin sadar bahwa ternyata yang selama ini saya pelajari barulah seujung kuku! Apalagi soal mempraktekkannya, wah kalau praktek rukun iman atau rukun islam ada raportnya, mungkin masih banyak merahnya dan masih banyak yang perlu di-remedial. Lagi-lagi saya merasakan kebesaran Allah dengan hadir ke majelis ilmu dan bersilaturahim bahwa ternyata pemilik segala ilmu memang Allah, sementara yang bisa dipelajari oleh manusia hanya sedikiiiiiiiiit saja.

Dari pertemuan bersama para perempuan pembelajar itu, saya jadi semakin sadar bahwa mencari ilmu memang tidak ada batasnya, tidak ada ujungnya. Saya juga teringat pada pesan orangtua dan guru-guru saya bahwa jika melakukan sesuatu itu, harus ada dasarnya! Bukan atas dasar ikut-ikutan kebanyakan orang, atau karena dengar dari sana-sini yang tidak jelas sumbernya. Maka lakukanlah sesuatu karena memang kita tahu ilmunya dan jelas sumber asalnya sehingga bisa dipertanggungjawabkan. Termasuk urusan hidup ini.

Ya! Bagaimana kita menjalani hidup? Jika hidupmu terombang-ambing, gampang bosan, tidak ada semangat, jangan-jangan standar yang kau tetapkan untuk hidupmu adalah standar dari kebanyakan orang yang tentu saja siklusnya sudah tertebak; sekolah-kuliah-kerja-nikah-punya anak-dst. Bagaimana kau menetapkan cita-cita dan impianmu? Jangan-jangan pilihan kita jatuh pada hal-hal yang dinilai keren oleh orang kebanyakan; punya harta banyak, punya aset, travelling keliling dunia, atau bahkan punya pasangan dan anak-anak yang lucu. Maka jangan heran jika hidupmu seakan hampa, tidak ada "ruh"nya dan dirundung gelisah atas segala pencapaian orang lain. Bisa jadi karena kita kurang ilmu. Ilmu menjalani kehidupan. Loh, emang ada? Ada dong!

Jika kita tinjau ulang dari mengapa kita ada di dunia ini, tentu Allah menciptakan kita bukan tanpa maksud. Lalu Allah memberitahukan kepada kita bahwa maksud Allah menciptakan manusia adalah untuk ibadah. Kira-kira, bisakah kita beribadah tanpa ilmu? Tentu tidak, bukan?

Kemudian jika memikirkan tentang akhir hidup manusia, setiap kita akan menemui kematian yang akan menjadi jembatan kita menuju alam kubur dan alam akhirat. Apa sih yang paling dibutuhkan manusia pada kehidupan setelah matinya? Tidak lain adalah amalnya. Karena semua yang kita miliki selama di dunia akan kita tinggalkan, hanya amal yang kita bawa hingga ke hadapan-Nya. Dan untuk bisa beramal, tidak mungkin tanpa ilmu.

Maka kedudukan ilmu sangatlah penting dalam hidup kita, bahkan sampai terbawa dampaknya di kehidupan kita di dunia maupun di akhirat. Pelajarilah ilmu yang tidak sekedar berguna di dunia saja, tapi juga berguna dan menyelamatkan sampai ke akhirat. Jika kita bahas disini tentu akan panjang sekali sehingga surat ini lebih kepada ajakan untuk semangat mencari, mempelajari dan mengamalkan ilmu-ilmu yang Allah sampaikan dalam Al-Quran, yang tidak lain isinya memang menunjukkan kita kepada ketentraman hidup di dunia dan keselamatan hidup di akhirat kelak.

Tidak ada kata terlambat untuk memulai belajar. Tidak ada kata terlalu tua atau terlalu bodoh untuk mulai lagi mendalami tentang hakikat hidup ini. Jangan lelah mencari tahu, jangan bosan menghadiri majelis ilmu dan tetaplah rendah hati. Semoga hati kita terjaga dari hal-hal yang bisa mengotorinya sehingga Allah menghendaki hidayah-Nya turun kepada kita dan menjaga kita dalam kebenaran. Aamiin..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar