Assalamu'alaikum
warahmatullah wabarakatuh. Apa kabaaar sister? Alhamdulillah, tinggal beberapa
jam lagi kita akan berganti tahun. Kalau saya sih di rumah aja, nggak
keluar-keluar karena pasti macet, hehe. Akhir tahun tentunya sangat lekat pada
evaluasi, tidak sedikit dari kita yang menapaktilasi kembali perjalanan hidup kita
setahun ke belakang.
Bagaimana
2018-mu? Tentunya ada bahagia dan kesedihan yang dengan adil Allah pergilirkan.
Tentunya ada berbagai nikmat dan ujian yang Dia hidangkan untuk kita.
Berterimakasihlah untuk semua itu, berterimakasihlah untuk tahun 2018 yang
telah menjadikan diri kita yang sekarang. Tanpa disadari kita ternyata semakin
kuat, semakin bijaksana, semakin pandai bersyukur, karena apa-apa yang terjadi
setahun ke belakang. Allah Maha Baik, kan? :)
Besok,
tentu tidak akan jauh berbeda. Masih akan ada bahagia dan sedih yang akan Allah
pergilirkan di tahun depan, pun nikmat dan ujian untuk kita. Tapi sebagai
manusia biasa, tentu kita memiliki harapan. Kalau bisa, hari-hari yang akan
kita lalui nantinya akan selalu bahagia. Semoga, target dan cita-cita kita
semuanya tercapai. Semoga, tidak ada lagi kegagalan di tahun depan. Dan
semoga-semoga yang lainnya. Lumrah saja, karena kita punya keinginan. Namun,
Sayyidina Umar bin Khathab r.a justru berkata, "Aku tidak peduli atas
keadaan susah atau senangku, karena aku tidak tahu manakah diantara keduanya
itu yang lebih baik untukku." Masya Allah. Pada akhirnya, semua
dikembalikan lagi kepada Allah, karena Allah-lah yang paling tahu yang terbaik
untuk kita.
Saya
masih ingat betul, di awal tahun 2018 saya mulai menulis resolusi dengan
mindset yang berbeda. Saya memulai target-target saya dengan 1 kalimat;
"Jika 2018 menjadi tahun terakhir saya, saya akan…" Hasilnya, impian
dan harapan saya ternyata tidak lagi tentang hal-hal yang bersifat pencapaian
materi, kebanyakan adalah tentang memperluas kebermanfaatan dan program-program
untuk meningkatkan ketaatan.
Pernahkah
kamu mencobanya? Pernahkah mencoba menyusun impian dan cita-cita bersamaan
dengan kesadaranmu bertemu kematian? Hal ini bisa membantu menemukan hal apa
yang sebenarnya kita inginkan. Sebelum membuat sederet resolusi, ada baiknya
kita bertanya kepada diri, "Jika 2019 adalah tahun terakhirku, apa yang
benar-benar ingin aku wujudkan?"
"Wahai
orang-orang yang beriman! Bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap orang
memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat), dan
bertakwalah kepada Allah. Sungguh, Allah Maha Mengetahui terhadap apa yang kamu
kerjakan." -QS. Al-Hasyr (59) : 18
Perencanaan
itu penting, bahkan Allah menyuruh kita untuk berencana. Tapi jangan lupa bahwa
hidup adalah tentang perjalanan menuju kampung akhirat, maka bijaklah dalam
menyiapkan bekalnya. Tahun yang berganti adalah jatah waktu yang Allah berikan
agar kita bijak menggunakannya. Bukan berarti mengabaikan dunia, tapi jadikan
dunia sebagai alat dan kendaraan kita dalam rangka menyiapkan persembahan
terbaik untuk-Nya.
Let's
start from the end. Apapun target dan resolusi kita, semoga semua dalam rangka
menuju-Nya, dalam rangka meninggikan bangunan cinta kita kepada-Nya, dalam
rangka mempersiapkan pertemuan dengan-Nya. Bismillah, Ya Allah, kami bertawakal
kepada-Mu, dan tidak ada daya dan upaya kecuali atas pertolongan-Mu. Kita
saling mendoakan ya, my sister of Deen..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar