Senin, 27 April 2020

Menuju ke Puncak Takwa


Jika puncak gunung itu ibarat gelar takwa yang untuk mencapainya kita harus siap mendaki bukit-bukit, melewati semak belukar, menghadapi tebing terjal dan jurang, melawan binatang buas, bahkan melawan lelah kita sendiri, maukah kita tetap mengupayakannya?

Jalan menuju Allah memang mendaki lagi sukar, namun Allah itu Asy-Syakuur, Maha Mensyukuri. Sedikit saja Ia melihat upaya serius seorang hamba ketika menuju-Nya, berbagai kenikmatan langsung Ia siapkan untuk hamba tersebut. Layaknya sambutan seorang ibu kepada anaknya yang sudah lama tak pulang; didekap rindu, disayang dan dimanja, dipenuhi segala kebutuhannya.

Ketika jalan menuju-Nya mulai terasa berat dan melelahkan, Ia ada, hadir utuh untuk kita, memberi pertolongan, meminjamkan kekuatan, memberi angin segar untuk mengeringkan keringat dan air mata kita. Ah, andaikan kita tahu bahwa Allah menjaga kita dengan penjagaan terbaik melebihi yang kita bayangkan. Sempurna sekali Dia menjaga, sesempurna Dia memberi cinta.

Maka perjuanganmu yang belum seberapa itu, jangan sampai berhenti. Cinta-mu tengah menanti di puncak sana, bersiap menyambutmu dengan sambutan terbaik yang pernah ada; malaikat-malaikat yang mengucap salam, mahkota kemuliaan yang Ia janjikan, istana-istana yang sempurna keindahannya, pertemuan dengan baginda Rasul yang tersenyum lega melihat umatnya pulang dengan selamat, serta pertemuan dengan-Nya yang menjadi nikmat tertinggi dalam sejarah perjalanan hidup dan matimu. Hidup bahagia selamanya di syurga, tanpa rasa khawatir, dendam, lelah dan sedih hati.

Saat itulah, saat semua kenikmatan sempurna itu kau dapatkan, kau akan benar-benar merasakan bahwa perjuanganmu itu amatlah layak untuk dilakukan dan dibalas dengan sangat baik oleh-Nya. Bahkan jika kau harus kembali ke dunia dan mengulang perjuangan yang sama pun, kau akan mengiyakannya tanpa ragu, turun lagi berjuang walau harus mengorbankan darah dan nyawa sekali lagi.

#RamadhanRoadtoTaqwa

Tidak ada komentar:

Posting Komentar